ABATANEWS.COM – Bulan suci Ramadan merupakan salah satu bulan yang penuh dengan keberkahan. Ramadan menjadi momen untuk memperbanyak ibadah selain berpuasa. Pada awal-awal berpuasa, tentu saja bukan hal yang mudah.
Tubuh masih berusaha untuk beradaptasi dan membiasakan diri dengan ritme ibadah puasa yang dijalankan. Tak heran jika tubuh sering merasa lemas di awal puasa. Untuk mengatasi hal itu, sebagian orang biasanya memilih untuk tidur.
Bahkan, tak sedikit yang percaya bahwa tidurnya orang berpuasa adalah ibadah. Menanggapi hal itu, Ustaz Adi Hidayat atau UAH memberikan penjelasan terkait anggapan tidurnya orang yang puasa adalah ibadah.
Baca Juga : Hasil Survei Saat Ramadan, Pengeluaran Terbesar Masyarakat Indonesia Dikeluarkan saat Bukber
“Awas hati-hati, ada orang yang mengisi puasanya dengan banyak tidur. Habis tarawih tidur, habis subuh tidur, ke kantor cari mushola tidur. Tidur tidur lagi,” kata Ustadz Adi Hidayat dikutip dari unggahan video di Instagram @dakwah_uah.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa tidurnya orang berpuasa adalah ibadah itu merupakan hadits palsu.
“Nah ini terjebak hadits palsu. Hadits yang berbunyi, tidurnya orang puasa itu ibadah. Itu hadits-hadits palsu. Haditsnya palsu karena bertentangan dengan esensi puasa,” tambah UAH.
Baca Juga : Malam Lailatul Qadar: Keutamaan dan Makna Mendalam Bagi Umat Islam
Salah satu anjuran Nabi Muhammad SAW saat umat muslim menjalankan ibadah puasa adalah dengan memperbanyak amalan.
“Orang puasa itu banyak beraktivitas, bukan banyak tidur. Kalau orang tidur enggak ada amalan. Sedangkan nabi mengajak orang banyak beramal. Maka cukuplah itu dalil menjadikan apa yang disampaikan dianggap sebagai hadits palsu,” pungkas Ustaz Adi Hidayat.