Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengaku cukup prihatin dengan peningkatan jumlah angka stunting selama dua tahun di Maros.
“Namun peningkatan ini, menjadi tantangan buat kami untuk bekerja maksimal dalam penanganan dan pencegahan stunting,” katanya.
Pihaknya pun berencana untuk meningkatkan anggaran pencegahan stunting di Kabupaten Maros pada tahun ini.
Baca Juga : Tinjau Panen Raya di Maros, Jokowi Harap Beras Sulsel Bisa ‘Hidupi’ Daerah Lain
“Tahun 2021 anggaran untuk pencegahan stunting sekitar Rp45 miliar. Kami berencana akan meningkatkan anggaran pencegahan menjadi Rp63 miliar,” sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus mengatakan, saat ini jumlah kasus stunting mencapai 4.434 balita. Sementara tahun sebelumnya hanya 2.892 kasus.
“Pada tahun 2022 jumlah stunting mencapai 4.434 atau 14 persen dari 29.684 balita yang diperiksa. Sementara pada tahun 2021 yakni 2.892 atau 9.47 persen dari 30.584 balita yang diperiksa,” bebernya .
Baca Juga : Pakintaki, Aplikasi Kependudukan Dukcapil Maros Bakal Mudahkan Warga
Dia menambahkan, pada 2020, jumlah stunting berkisar 3.812 stunting atau 13,04 persen dari 29.231 balita yang diperiksa.