ABATANEWS, JAKARTA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Ahad (7/1/2024) mendatang.
Peserta debat kali ini adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, dengan tema fokus pada pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Debat diberi durasi total 150 menit, termasuk iklan, dan disiarkan di stasiun televisi MNC Group. Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki, jurnalis dari MNC Group, ditetapkan sebagai moderator.
Baca Juga : Temui Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
KPU juga memperkenalkan kebijakan meminta moderator menjelaskan singkatan atau akronim agar substansi debat lebih jelas.
Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, diberi urutan pertama untuk memaparkan visi, misi, dan program..
KPU juga menerapkan kebijakan untuk menjelaskan singkatan atau akronim dalam debat guna memastikan kejelasan substansi. Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, mendapat urutan pertama untuk menyampaikan visi, misi, dan programnya.
Baca Juga : Basuki Hadimuljono Gantikan Ganjar Pranowo Jadi Ketum Kagama
Ada 11 panelis yang telah ditetapkan untuk menyusun pertanyaan untuk tiga capres:
Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani),
Angel Damayanti (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia),
Curie Maharani Savitri (Dosen Hubungan Internasional, ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Binus),
Baca Juga : Tiga Hal Yang Disampaikan Presiden Prabowo di APEC Peru
Evi Fitriani (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia),
I Made Andi Arsana (Ahli Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada),
Ian Montratama (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina),
Baca Juga : Prabowo dan Dina Boluarte Sepakan Indonesia-Peru Perkuat Hubungan Kerja Sama Bilateral
Irene Hiraswari Gayatri (Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional),
Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan)
Laksamana TNI (Purn) Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan),
Baca Juga : Presiden Prabowo dan PM Albanese Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Strategis Indonesia-Australia
R Widya Setiabudi Sumadinata (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjajaran),
Philips J Vermonte (Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS)