ABATANEWS – Perdana Menteri perempuan pertama Swedia Magdalena Andersson mengundurkan diri kurang dari 12 jam setelah dia terpilih karena Partai Hijau memilih keluar dari koalisi.
Namun Andersson yang berasal dari Partai Demokrat Sosial itu mengatakan, dia sudah menyampaikan kepada ketua dewan perwakilan rakyat bahwa dirinya berharap terpilih lagi menjadi perdana menteri karena pemerintahan hanya dikuasai satu partai dan dia mendapat banyak dukungan dari partai-partai lain.
Partai Hijau memutuskan mundur dari koalisi setelah parlemen menolak anggaran yang disusun koalisi.
Baca Juga : Swedia Nyatakan Pandemi Covid-19 Telah Berakhir
“Saya sudah meminta ketua DPR untuk membebaskan saya dari tugas sebagai perdana menteri,” ujar Andersson dalam jumpa perse, seperti dilansir laman Reuters via merdeka.com, Kamis (25/11).
“Saya siap menjadi perdana menteri lagi dalam pemerintahan satu partai, Demokrat Sosial.”
Partai Hijau mengatakan akan mendukung Andersson dalam pemilihan di parlemen, sementara Partai Tengah memilih abstain yang berarti secara praktik sama dengan mendukung Andersson. Partai Kiri juga mengatakan akan mendukung dia.
Baca Juga : Swedia Nyatakan Pandemi Covid-19 Telah Berakhir
Meski partai-partai ini tidak sepakat dalam soal anggaran, mereka sama-sama ingin Demokrat Swedia, partai populis yang anti-imigran berperan dalam pemerintahan.
“Partai Tengah akan membuka pintu bagi Andersson untuk menjadi perdana menteri,” kata pemimpin partai Annie Loof, dalam cuitannya di Twitter.
“Kami akan memastikan lagi, rakyat Swedia bisa memiliki pemerintahan yang tidak bergantung pada Demokrat Swedia.”
Baca Juga : Swedia Nyatakan Pandemi Covid-19 Telah Berakhir
Kubu oposisi dari kaum moderat dan Demokrat Kristen yang dikudung Demokrat Swedia, tidak mampu meraih suara mayoritas di parlemen.