ABATANEWS, LUWU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulsel mencatat ada 11 orang meninggal dunia dalam bencana banjir dan Tanah longsor di Kabupaten Luwu. Sementara satu korban lainnya, masih dalam pencarian.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo mengatakan terdapat kekeliruan terkait jumlah korban jiwa. Sebelumnya, tercatat ada 14 korban meninggal dunia akibat banjir dan Tanah longsor di Luwu.
“Jadi korban yang tercatat meninggal dunia hanya 11 orang. Sistem komunikasi tertutup di lokasi banjir sehingga apa yang diupdate BPBD Luwu berdasarkan data sementara saja. Jadi pada saat sudah dilakukan pencarian, ternyata yang bersangkutan belum meninggal,” kata Amson Padolo, Senin (6/5/2024).
Baca Juga : Tanah Bergerak Landa Dusun Bena Toraja, BPBD Sulsel Kirim Bantuan dan Koordinasi Penanganan
Ia menjelaskan, ke 11 korban tersebut tersebar di dua lokasi bencana di Kabupaten Luwu. Di Kecamatan Latimojong, tepatnya Desa Buntu Sarek, delapan warga tewas tertimbun longsor.
Masing-masing, Rumpak (97 tahun/L), Jatimah (55 tahun/P), Rima (84 tahun/P), Muh Misdar (29 tahun/L), Mawi (57 tahun/P), Sukma (9 tahun/P), Kapila (84 tahun/P), dan Sampe (55 tahun/P).
Sementara di Kecamatan Suli Barat, korban meninggal dunia akibat banjir sebanyak empat orang. Tiga diantaranya telah ditemukan dan satu masih dalam pencarian.
Baca Juga : Sejumlah Wilayah di Sulsel Terendam Banjir, Jalur Maros-Bone Terputus
Korban yang telah ditemukan yakni Sunarti (42) beserta anaknya Ulfiana (7), dan Nadira (45). Sementara satu korban masih dalam pencarian yakni Mifta Nurjanna (5).