Jumat, 28 Maret 2025 20:07

Bangkok dan Mandalay Tetapkan Status Darurat Pasca Gempa 7,7 M, Kemlu Pastikan WNI Aman

Bangkok dan Mandalay Tetapkan Status Darurat Pasca Gempa 7,7 M, Kemlu Pastikan WNI Aman

ABATANEWS, JAKARTAGempa dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Mandalay, Myanmar, pada Jumat (28/3/2025) pukul 13.00 waktu setempat. Getarannya terasa hingga wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok. Dampak gempa ini cukup signifikan, dengan sejumlah infrastruktur rusak dan pemerintah Myanmar serta Thailand menetapkan status darurat di wilayah terdampak.

Meski demikian, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan bahwa sejauh ini belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. Kemlu telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon dan Bangkok untuk memantau kondisi WNI.

“Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, hingga saat ini belum terdapat informasi adanya korban WNI, baik di Myanmar maupun di Thailand,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, dalam pernyataan resmi, Jumat (28/3/2025).

Baca Juga : Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Kolaka Timur, Waspadai Gempa Susulan

Menurut data Kemlu, terdapat sekitar 250 WNI di Myanmar, sementara di Thailand jumlahnya mencapai 2.379 orang. Laporan dari KBRI Yangon menyebutkan bahwa WNI di wilayah Mandalay dalam keadaan baik. Hal yang sama juga disampaikan KBRI Bangkok yang hingga kini belum menerima laporan WNI terdampak.

Sementara itu, gempa ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur penting di Mandalay, termasuk Jembatan Old Sagaing yang menghubungkan Mandalay dan Sagaing Region. Pemerintah Myanmar menetapkan status darurat bencana sebagai langkah penanganan.

Di Thailand, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah mengumumkan Bangkok sebagai zona darurat dan memerintahkan otoritas terkait untuk mengeluarkan peringatan nasional.

Baca Juga : Gempa Batang: BNPB Laporkan 49 Rumah Rusak dan 12 Warga Luka, Bantuan Segera Disalurkan

Pemerintah Thailand juga mengaktifkan sistem peringatan publik melalui SMS dan media, serta mengerahkan militer untuk membantu situasi darurat. Bandara, rumah sakit, dan layanan transportasi di Bangkok kini berada dalam status siaga.

Dalam situasi ini, Kemlu melalui KBRI Yangon dan Bangkok mengimbau WNI untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

“KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menghimbau kepada para WNI untuk tetap waspada atas gempa susulan dan segera menghubungi hotline KBRI jika menghadapi keadaan darurat,” kata Judha.

Penulis : Wahyuddin
Komentar