Senin, 07 Maret 2022 17:27

Bandara Yogyakarta Bakal Gunakan Mobil Listrik Garapan UGM

Fakultas Teknik UGM telah menyerahkan satu dari tujuh unit kendaraan yang akan diproduksi kepada PT. Angkasa Pura I, pada Jumat (4/3/2022) lalu di Balairung UGM. (Dok UGM)
Fakultas Teknik UGM telah menyerahkan satu dari tujuh unit kendaraan yang akan diproduksi kepada PT. Angkasa Pura I, pada Jumat (4/3/2022) lalu di Balairung UGM. (Dok UGM)

ABATANEWS, JAKARTA – Yogyakarta International Airport (YIA) bakal menggunakan kendaraan listrik karya anak bangsa, yakni garapan Fakultas Teknik UGM, Gadjah Mada Airport Transporter electric (GATe).

Fakultas Teknik UGM telah menyerahkan satu dari tujuh unit kendaraan yang akan diproduksi kepada PT. Angkasa Pura I, pada Jumat (4/3/2022) lalu di Balairung UGM.

“Rencananya ada tujuh unit, tetapi sementara satu unit dulu yang sudah selesai untuk hari ini dan secara simbolis kami serahkan kepada AP I untuk penggunaan di Bandara YIA,” terang Ir. Muh. Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM, ASEAN Eng selaku ketua tim pengembang GATe, seperti dikutip dari situs resmi UGM, pada Senin (7/3/2022).

Baca Juga : Bak di Film-film, Ivan Mahasiswa UGM yang Bukan Bidan Sukses Bantu Ibu Melahirkan di Kapal

GATe yang dikembangkan mulai tahun 2019 didesain sebagai kendaraan bandara berkecepatan rendah di bawah 25 km/jam, dengan kapasitas 4-6 orang. Arif menerangkan, kendaraan ini menggunakan baterai lithium yang bisa menempuh jarak hingga 70 km setelah diisi daya selama 6-7 jam.

Dalam pengembangan GATe, tim peneliti berupaya meningkatkan penggunaan komponen lokal, sesuai dengan Peraturan Presiden yang mengatur tentang penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Sebenarnya hampir semua bisa kita produksi sendiri tapi masih dalam skala prototipe, sehingga butuh proses lagi untuk mencapai keandalan untuk dipakai oleh konsumen. Saat ini sudah sekitar 50 – 60 persen,” kata Arif.

Baca Juga : Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Pemerintah Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik

Ia menambahkan, tim peneliti akan terus melakukan pengembangan pada GATe hingga jumlah komponen yang bisa diproduksi meningkat.

Prototipe GATe sendiri telah diuji di beberapa lokasi, di antaranya di lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, dan Candi Borobudur, dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan.

“Sekarang kita masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa,” jelasnya.

Baca Juga : Inovasi Teknologi Kampas Rem Berbasis AI Jadi Sorotan di Hannover Messe 2023

Riset kendaraan listrik untuk kebutuhan khusus dilakukan melalui kerja sama LPDP dengan Direktorat Penelitian UGM. Fakultas Teknik UGM juga menerima bantuan Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Angkasa Pura I untuk pembuatan dan pengembangan GATe.

Dokumen Serah Terima ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D. dan General Manager PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, disaksikan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.

Dalam sambutannya, Rektor Panut menyampaikan apresiasi kepada PT Angkasa Pura I. Ia berharap kendaraan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pelayanan di bandara.

Baca Juga : Pemerintah Luncurkan Insentif Pembelian Kendaraan Listrik Roda Empat dan Bus

“Ini adalah suatu penghargaan bagi kami di UGM, dan juga sebagai pengujian untuk produk yang telah dibuat. Jika diperlukan tentunya akan dilakukan perkembangan untuk perbaikan kualitas sehingga menjadi lebih baik,” kata Rektor Panut.

Rektor menambahkan, produk ini diharapkan dapat digunakan tidak hanya di YIA tetapi juga di berbagai bandara di Indonesia, sebagai alternatif bagi kendaraan untuk transportasi bandara yang diimpor dari berbagai negara.

“Tentu kami berhadap bandara di Indonesia akan memanfaatkan mobil listrik buatan kita sendiri,” ucapnya.

Komentar