ABATANEWS — Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) pada Selasa menolak hak pendaratan untuk pesawat sewaan yang membawa lebih dari 100 warga Amerika dan pemegang kartu hijau AS yang dievakuasi dari Afghanistan.
“Mereka tidak mengizinkan pesawat sewaan dalam penerbangan internasional masuk AS,” kata Bryan Stern, pendiri kelompok nirlaba Project Dynamo.
Baca Juga : Pentingnya Islam Damai, Perempuan Ini Kerap Ditakut-takuti Akhirnya Jadi Bintang Porno
Stern berbicara kepada Reuters dari Kam Air, pesawat sewaan dari sebuah maskapai penerbangan swasta Afghanistan. Mereka telah menunggu 14 jam di bandara Abu Dhabi setelah tiba dari Kabul dengan 117 orang, termasuk 59 anak-anak.
Para penumpang adalah jaringan ad hoc veteran militer AS, pejabat dan mantan pejabat AS dan pihak lain yang dibentuk untuk mendukung operasi evakuasi AS bulan lalu.
Seorang pejabat administrasi yang minta namanya disamarkan mengatakan mereka tidak terbiasa dengan masalah ini, tetapi pemerintah AS membutuhkan waktu untuk memverifikasi manifes pesawat sewaan sebelum mengizinkan mereka mendarat di Amerika Serikat.
Baca Juga : UNICEF: Lebih 28.500 Anak Meninggal di Afghanistan dalam 16 Tahun Terakhir
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan prioritas utamanya adalah memulangkan warga Amerika dan pemegang kartu hijau yang tidak dapat meninggalkan Afghanistan dalam operasi evakuasi AS bulan lalu.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri pada hari Senin mengatakan Amerika Serikat mengetahui sekitar 100 warga negara Amerika dan penduduk tetap resmi siap untuk meninggalkan Afghanistan.
Dua puluh delapan orang Amerika, 83 pemegang kartu hijau dan enam orang dengan Visa Imigrasi Khusus AS yang diberikan kepada warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah AS selama perang 20 tahun di Afghanistan berada dalam penerbangan Kam Air, kata Stern.
Baca Juga : Seorang Pengungsi Afghanistan Nekat Bakar Diri di Medan
Rencananya penumpang akan dipindah ke pesawat Ethiopian Airlines carteran untuk penerbangan selanjutnya ke Amerika Serikat ke Bandara Internasional John F. Kennedy di New York City.
Bea Cukai kemudian mengubah izin ke Bandara Internasional Dulles di luar Washington sebelum menolak hak pendaratan pesawat di mana pun di Amerika Serikat, katanya.
Stern mengatakan perantara di Kabul telah memperoleh izin dari Otoritas Penerbangan Sipil Afghanistan yang dikelola Taliban agar kelompok-kelompok itu mengirim penerbangan sewaan untuk mengambil penumpang dari bandara Kabul.