Kamis, 17 Maret 2022 12:35

AS dan Ukraina Tuding Rusia Bantai Warga Sipil, Moskow Klaim Milisi Sayap Kanan

Gambar satelit menunjukkan pemandangan Teater Drama Mariupol lebih dekat sebelum pengeboman. (Reuters)
Gambar satelit menunjukkan pemandangan Teater Drama Mariupol lebih dekat sebelum pengeboman. (Reuters)

ABATANEWS – Perang antara Rusia dan Ukraina terus memanas sampai memasuki pekan ketiga. Bahkan, tak terhitung berapa jumlah rudal dan bom yang ditembakkan tentara Rusia di berbagai wilayah Ukraina.

Terbaru, pasukan Rusia dikabarkan menjatuhkan bom kuat di sebuah teater di Kota Pelabuhan Mariupol, Ukraina. Tempat tersebut diketahui menjadi lokasi bagi ratusan warga sipil berlindung.

Dalam insiden yang terjadi pada Rabu kemarin, Amerika Serikat (AS) dan Ukraina secara gamblang menuding Rusia meledakkan teater tersebut dengan sengaja. Serangan itu, bahkan mengakibatkan banyak warga sipil yang menjadi korban.

Baca Juga : Prabowo Temui Joe Biden di Gedung Putih, Salah Satu Pembahasan Terkait Gencatan Senjata di Gaza

“Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan banyak warga sipil terjebak dan jumlah korban yang tidak diketahui,” tulis Reuters dalam artikel yang diterbitkan Kamis (17/3/2022).

Hanya saja, pihak Reuters tidak dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen. Namun insiden itu, Presiden AS, Joe Biden turut menyebut tindakan Rusia sangat mengerikan.

Bahkan Joe Biden menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagi penjahat perang. Meski demikian, pihak Rusia membantah atas insiden bom yang meledakkan teater itu.

Baca Juga : Temui PM dan Presiden Israel, Menlu AS Minta Segera Hentikan Serangan ke Gaza

Di Moskow, kementerian pertahanan menuding Batalyon Azov yang melakukan tindakan tersebut. “Milisi sayap kanan Ukraina (Batalyon Azov) yang meledakkannya (teater),” seperti diberitakan kantor berita RIA.

Penulis : Redaksi
Komentar