Selasa, 22 November 2022 11:16

Antisipasi Banjir, Pemprov Sulsel Bakal Tambah Kolam Regulasi di Makassar

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat memimpin rapat evaluasi dan memberikan arahan terkait mitigasi atau penanggulangan bencana banjir di Rujab Gubernur Sulsel, Senin, (21/11/2022).
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat memimpin rapat evaluasi dan memberikan arahan terkait mitigasi atau penanggulangan bencana banjir di Rujab Gubernur Sulsel, Senin, (21/11/2022).

ABATANEWS, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulsel, berencana membangun kolam penampungan air. Hal ini, sebagai respon usai terjadi banjir beberapa waktu lalu di beberapa kabupaten/kota di Sulsel.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan dalam mengantisipasi kembali datangnya banjir perlu dilakukan penambahan kolam penampungan air. Olehnya itu, ia mengusulkan untuk penambahan kolam regulasi.

“Kolam regulasi ini retensi pada lahan 200-300 Ha untuk penahan banjir,” kata Andi Sudirman saat menggelar rapat evaluasi dan memberikan arahan terkait mitigasi atau penanggulangan bencana banjir di Rujab Gubernur Sulsel, Senin, (21/11/2022).

Baca Juga : Semangat Ribuan Warga Bulukumba Hadiri Kampanye Andi Sudirman

Dalam rapat itu, dihadiri kepala Balai Besar Wilayah Sungan Pompengan Jeneberang (BBWS PJ), Dinas terkait di Pemprov Sulsel dan perwakilan Pemda Makassar, Maros dan Gowa.

Selain itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan evaluasi penataan ruang terutama di daerah hulu yang jadi lokasi serapan air. Menurut Gubernur Sulsel, hal ini akan memakan waktu perencanaan jangka panjang, dan perlu dimulai untuk bertahap agar lebih progressif.

“Kebijakan penataan ruang Hulu oleh masing masing kabupaten kota harus dikendalikan. Mulai dari pencegahan pembalakan hutan,” kata Andi Sudirman.

Baca Juga : Teruji Bisa Mengayomi dan Plural, Komunitas Tionghoa di Sulsel Kembali Dukung Andalan Hati

Sementara itu, Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno menambahkan adapun rencana lokasi penambahan kolam retensi di wilayah Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Selain berfungsi sebagai reduksi banjir, Kolam Regulasi Jambua juga berpotensi sebagai reservoir air baku.

Selain itu, dalam rapat dibahas soal wilayah Kecamatan Manggala, Makassar. Pada kondisi eksisting, lokasi ini sangat sering tergenang pada musim hujan, serta memiliki tutupan lahan berupa rawa, sawah, belukar, serta pemukiman dengan kepadatan rendah.

“Lokasi ini direncanakan sebagai kawasan campuran, hutan kota, resapan air, dan budidaya pertanian lahan basah,” jelas Djaya Sukarno.

Baca Juga : Eks Bupati Tana Toraja Theofilus All Out Menangkan Andalan Hati: Pasangan Ideal Pimpin Sulsel

Berdasarkan ketinggian lahan yang diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui produk DEMNAS, diperkirakan Kota Makassar berada di ketinggian +0,00 sampai +25,00 meter.

“Untuk Kota Makassar, didominasi oleh lahan dengan elevasi rendah (+0,00 sampai +5,00),” ungkap Djaya Sukarno.

Penulis : Azwar
Komentar