ABATANEWS, LUWU UTARA — Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) dibangun untuk menampung air hujan sebagai sumber air baku bagi masyarakat. Di Luwu Utara ada lima ABSAH yang dibangun. Program dari Kementerian PUPR ini ada atas aspirasi Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi.
Dari anggaran APBN tahun 2022 di Luwu Utara ada enam ABSAH yang dibangun, lokasinya di Desa Wonokerto Kecamatan Sukamaju Selatan, Desa Poreang Kecamatan Tanalili, Desa Sumillin Kecamatan Masamba, Kampung Baru Kecamatan Mappedeceng dan Desa Tete Uri Kecamatan Sabbang Selatan.
“Infrastruktur ABSAH ini dibangun untuk menampung air hujan sebagai sumber air baku bagi masyarakat. Inovasi ini dinilai sangat membantu penyediaan air bersih dan air minum bagi masyarakat yang bersumber dari air hujan dengan memenuhi baku mutu untuk layanan standar kebutuhan air baku minimal,” jelas Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi, usai meresmikan ABSAH di Desa Wonokerto.
Baca Juga : Anggota DPRD Hj Megawati Ikut Gerebek Pasar bersama Abang Fauzi di Pasar Sentral Masamba
Fauzi menambahkan, saat ini kondisi cuaca khususnya di wilayah sangat sulit untuk diprediksi, hal tersebut membuat cuaca sangat terasa panas dan terkadang tiba tiba hujan sangat deras. Sehingga hal itu juga sedikit mempengaruhi akan kebutuhan air bersih untuk masyarakat.
“Diharapkan teknologi ABSAH ini membantu masyarakat secara sosial maupun ekonomi, karena tidak harus membeli air dengan memanfaatkan air hujan menggunakan teknologi ABSAH ini,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, inovasi ABSAH merupakan infrastruktur penyediaan air baku mandiri dengan prinsip kerja menampung air hujan dalam tampungan yang disaring dengan media akuifer buatan.
Baca Juga : Empat Alasan Paguyuban Keluarga Jawa Dukung Fauzi-Ajie di Pilkada Lutra
Keunggulannya menggunakan filter dengan media plastik dan batmik efektif menurunkan sumber pencemar dari limbah domestik, kinerja media batmik dan plastik dalam penurunan bahan pencemar lebih baik dibandingkan dengan kinerja IPAL Trickling Filter yang menggunakan media filter secara konvensional dari bahan batu kali.