Selasa, 15 Agustus 2023 16:10

Andi Sudirman Sulaiman Dianugerahi Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman saat menerima penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian dari Wakil Presiden, Prof. KH. Ma'ruf Amin di Aula Istana Wakil Presiden, pada Senin (14/8/2023).
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman saat menerima penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian dari Wakil Presiden, Prof. KH. Ma'ruf Amin di Aula Istana Wakil Presiden, pada Senin (14/8/2023).

ABATANEWS.COM – Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menerima penghargaan dari Wakil Presiden, Prof. KH. Ma’ruf Amin. Penghargaan tersebut diterima di Aula Istana Wakil Presiden, pada Senin (14/8/2023).

Penghargaan tersebut yakni Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian. Andi Sudirman Sulaiman mendapat penghargaan tersebut karena mampu berkontribusi dan keberhasilan dalam mendukung strategi pencapaian peningkatan produksi pertanian.

Penghargaan ini juga terkait upaya mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Dampak Perubahan Cuaca Ekstrim (el-nino). “Alhamdulillah hari ini, khususnya kami di provinsi mendapatkan penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Bidang Pertanian,” kata Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga : Inspektorat Provinsi Gorontalo Hadiri Monitoring Desa Antikorupsi di Desa Tabongo Timur

Adapun tanda kehormatan yang didapatkan Andi Sudirman Sulaiman dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 78. Di mana pada agenda tersebut sejumlah pejabat turut mendapatkan tanda kehormatan.

Namun, pencapaian Andi Sudirman Sulaiman ini berkat Sulsel mengalami surplus beras sebanyak 2,08 juta ton pada 2022. Dan tercatat, mampu berkontribusi sebanyak 25 persen untuk stok beras nasional.

Surplus didukung oleh inovasi Program Mandiri Benih yang menaikan produksi padi Sulsel 269.500 ton (data BPS). “Alhamdulillah tahun lalu kita bisa mensuplai 25 persen stok pangan nasional dari Sulsel. Kita kejar Program Mandiri Benih juga untuk membagikan benih gratis,” sebutnya.

Baca Juga : Taufan Pawe Komitmen Partai Golkar Dukung Program Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan

Mandiri Benih merupakan program prioritas inisiasi untuk memberikan bantuan benih gratis yang unggul. Selain itu, benih yang dibagikan ke masyarakat minim penggunaan bahan kimia dan penangkaran dilakukan di Sulsel sendiri oleh Instalasi kebun benih milik Pemprov kerjasama dengan para petani penangkar.

Selain menjadikan Sulsel sebagai Provinsi dengan Surplus Tertinggi Nasional 2022. Juga Peringkat III Nasional Indeks Ketahanan Pangan Provinsi, serta Bappenas melirik Program Mandiri Benih Andalan menjadi Program Nasional.

Ia menyebutkan penghargaan bukan bagi gubernur saja, tetapi berkat kerja keras dari seluruh stakeholder yang telah bekerja bersama saling mendukung, baik itu Dinas Ketahanan Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulsel; para petani; penyuluh dan pengawas tanaman; petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan; serta dinas terkait di kabupaten/kota dan provinsi.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Berikan Hibah untuk Masjid, Totalnya Rp 280 Juta

“Tentu ini penghargaan bukan bagi saya saja, tetapi berkat kerja keras dari teman-teman seluruhnya yang telah bekerja bersama saling mendukung,” ucapnya.

Untuk penghargaan bidang pertanian, sebelumnya pada Juni tahun ini, Andi Sudirman Sulaiman menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Atas keberhasilan Andi Sudirman memimpin Sulsel, sehingga dapat menjaga ketahanan pangan di Indonesia.

Sedangkan pada penghargaan hari ini di Aula Istana Wakil Presiden, selain itu dua kepala daerah kabupaten di Sulsel menerima penghargaan untuk kategori Adhikarya Pratama, yakni Bone dan Gowa.

Baca Juga : Kominfo Sulsel Minta Warga Laporkan Konten Judi Online

Sementara itu. Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, menyampaikan selama dua tahun sektor pertanian mampu menjadi batalan ekonomi di tengah kompleksitas pemulihan pasca pandemi, dampak perubahan iklim ekstrim dan peningkatan geopolitik internasional.

“Ganguan sektor ini makin diuji dengan adanya ancaman krisis pangan akibat el-nino sehingga mesti ada mitigasi resiko secara komprehensif dan kolaboratif,” sebutnya.

Penulis : Azwar
Komentar