ABATANEWS, PARIS — Olimpiade Paris 2024 yang berakhir pada Minggu (11/8/2024) malam, bukan hanya menjadi panggung kompetisi olahraga terbesar di dunia, tetapi juga memperlihatkan persaingan ketat antara dua negara adidaya, Amerika Serikat dan China.
Kedua negara ini sejak awal terus bersaing ketat untuk memperebutkan posisi puncak perolehan medali, dan persaingan itu berlangsung hingga momen-momen terakhir.
Amerika Serikat akhirnya keluar sebagai juara umum dengan koleksi 126 medali, terdiri dari 40 emas, 44 perak, dan 42 perunggu. Kemenangan ini dikunci melalui pertandingan dramatis di final basket wanita, di mana tim Amerika Serikat berhasil mengalahkan tuan rumah Perancis hanya dengan selisih satu poin.
Baca Juga : Atlet Berprestasi di Olimpiade Paris Dapat Bonus, Nilainya Rp 6 Miliar
Namun, ambisi Amerika Serikat untuk menambah medali emas dari cabang voli wanita terhenti setelah mereka kalah telak dari Italia di final.
Di sisi lain, China, meskipun berhasil menyamai jumlah medali emas yang diraih Amerika Serikat dengan 40 emas, harus puas di peringkat kedua karena kalah dalam total perolehan medali, dengan 91 medali yang terdiri dari 40 emas, 27 perak, dan 24 perunggu.
Selain dominasi dua raksasa dunia tersebut, Olimpiade Paris 2024 juga menjadi panggung bagi negara-negara Asia Tenggara untuk menunjukkan kemampuannya.
Filipina mencuri perhatian dengan meraih dua medali emas dan menempati peringkat ke-37, menjadi negara Asia Tenggara dengan perolehan emas terbanyak.
Indonesia mengikuti di posisi ke-39 dengan dua medali emas dan satu perak. Thailand, meskipun hanya meraih satu emas, berhasil menambah tiga perak dan dua perunggu, dan berada di peringkat ke-44.
Meskipun tuan rumah Perancis tidak berhasil mendominasi klasemen, mereka tetap menunjukkan prestasi yang solid dengan menempati peringkat kelima dan mengumpulkan 64 medali, termasuk 16 emas.
Baca Juga : Jadwal Tanding Nurul Akmal: Asa Terakhir Indonesia di Arena Olimpiade 2024
Olimpiade Paris 2024 telah berakhir, tetapi persaingan dan kisah-kisah perjuangan para atlet dari seluruh dunia akan terus dikenang, terutama bagaimana Amerika Serikat dan China saling bersaing hingga detik-detik terakhir, dan bagaimana negara-negara kecil seperti Filipina berhasil bersinar di panggung dunia.