ABATANEWS — Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan bahwa AS “marah besar” sehubungan dengan laporan yang menyebutkan bahwa tentara Myanmar telah menangkap dan membunuh 11 warga sipil di kawasan Sagaing, di wilayah barat laut negara tersebut.
Tentara itu dituduh menembak penduduk dan membakar mayat mereka. Sisa-sisa mayat terbakar kemudian ditemukan di desa itu.
Potongan video yang memperlihatkan mayat yang dibakar beredar luar di media sosial dan foto-foto dari para korban telah diterbitkan oleh beberapa media termasuk portal berita Myanmar Now.
Baca Juga : Warga Sipil Myanmar Bentuk Pasukan Siapkan Perlawanan pada Militer
“Kami marah besar mendengar laporan kredibel yang memuakkan yang menyebutkan bahwa pihak Myanmar" href="https://abatanews.com/tag/militer-myanmar/">militer Myanmar mengikat 11 penduduk desa itu, termasuk di dalamnya anak-anak, (yang berlokasi) di wilayah barat laut Myanmar dan lalu membakar mereka hidup-hidup,” kata Price.
Price mengulangi seruan Washington agar militer mengakhiri penggunaan kekerasan dan membebaskan tokoh-tokoh politik serta warga yang ditahan sejak kudeta militer yang terjadi pada 1 Februari lalu.
Mayat itu ditemukan di desa Sagaing, daerah yang manjadi saksi dari pertempuran sengit antara pasukan keamanan dan milisi yang dibentuk oleh penentang kekuasaan militer, kata penduduk. Sumber tersbeut menambahkan bahwa salah satu korban masih hidup ketika dibakar.