IDULFITRI sudah di depan mata. Meski suasana berbeda karena adanya larangan mudik, tidak akan mengubah makna sejati Idulfitri.
Idulfitri kerap juga disebut hari kemenangan. Yakni hari dimana umat Muslim berharap kembali suci setelah sebulan lamanya beribadah. Esensi hari kemenangan adalah telah diampuninya semua dosa terdahulu dan turunnya rahmat dari Allah SWT.
Baca Juga : Doa Akhir Ramadan yang Dibaca Rasulullah SAW, Amalkan Sebelum Bulan Puasa Berakhir
Saat Idul Fitri, masyarakat lazimnya akan berbondong-bondong ke masjid atau lapangan untuk melakukan shalat Id berjamaah. Kemudian disusul dengan makan bersama keluarga dan silaturahmi.
Selain salat, Ada beberapa amalan sunnah di Hari Raya yang dianjurkan oleh Rasulullah. Berikut diantaranya:
Mandi, Memakai Wewangian, dan Mengenakan Pakaian Terbaik
Baca Juga : Bolehkah Baca Al Quran Melalui HP? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Idul Fitri merupakan simbol kemenangan umat Islam karena berhasil menahan hawa nafsu selama bulan Ramadhan. Oleh sebab itu, setiap Muslim hendaknya memantaskan diri untuk menyambut lebaran dengan membersihkan diri, berpakaian yang rapi, serta memakai wewangian.
Ibnu Qayim berkata, “Pada kedua Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha), Rasulullah SAW biasa mengenakan pakaian yang terbaik dan ada sepasang pakaian beliau yang khusus digunakannya pada shalat Hari Raya dan shalat Jumat”.
Selain itu, Hasan ash-Shibti juga meriwayatkan bahwa Rasulullah memerintahkan untuk mengenakan pakaian terbaik dan memakai wangi-wangian yang terbaik pada Hari Raya.
Baca Juga : Bolehkah Membayar Zakat Fitrah dari Uang Hasil Hutang?
Makan Sebelum Shalat Idul Fitri
Sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri, umat Muslim disunnahkan untuk makan. Jika ada lebih bagus memakan beberapa biji kurma. Anas ra meriwayatkan,
“Bahwa saat Idul Fitri, Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat shalat sebelum beliau memakan beberapa biji kurma dengan jumlah yang ganjil (yakni memakannya dengan jumlah yang ganjil seperti tiga biji, lima, tujuh, dan seterusnya)” (Diriwayatkan Al Bukhari dalam Kitab Al-Idain).
Baca Juga : Bagaimana Jika Saat Lebaran Ditanya Kapan Nikah? Ini Kata Ustadz Abdul Somad
Wanita dan Anak-anak Dianjurkan Menghadiri Shalat Id
Di hari yang fitri, kaum wanita dan anak-anak, termasuk mereka yang sedang haid dianjurkan hadir di tempat pelaksanaan shalat Id. Ummu Athiyyah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
“Kami diperintahkan oleh Nabi SAW agar memerintahkan keluar para gadis dan wanita yang haid pada kedua Hari Raya agar mereka menyaksikan kebaikan pada hari itu dan juga doa dari kaum muslimin. Dan, hendaknya wanita-wanita yang haid terpisah dari tempat shalat.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih Bukhari).
Baca Juga : Bisakah Wanita Haid Mendapat Malam Lailatul Qadar, Ini Penjelasan Buya Yahya
Melewati Jalan yang Berbeda Ketika Berangkat dan Pulang Shalat Id
Mayoritas ulama berpendapat seorang Muslim yang pergi mengerjakan shalat Id disunnahkan melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang shalat
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa apabila Nabi SAW pergi shalat Id, ketika pulang, beliau menempuh jalan yang berlainan dengan jalan yang beliau lalui ketika pergi.
Baca Juga : Mengenal Air Nabeez, Minuman Favorit Rasulullah SAW Cocok untuk Sahur dan Buka Puasa
Meski demikian, bukanlah suatu masalah jika jalan yang dilewati seseorang saat berangkat dan pulang dari shalat Id sama.