ABATANEWS, MAKASSAR – Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menyebut sosok Winger PSM Makassar, Yakob Sayuri memiliki kesamaan dengan Ortizan Salossa. Utamanya, dalam perjalanan karier profesionalnya sebagai pesepakbola.
Nama Ortizan Salossa sendiri, tentu masih tersimpan di benak pencinta sepak bola Makassar hingga Indonesia. Sosok gelandang asal Papua itu, pernah menjadi andalan PSM Makassar.
Uniknya, pemain bernama lengkap Ortizan Bertilone Nusye Solossa itu, baru dipanggil Timnas Indonesia saat berkostum tim berjuluk Pasukan Ramang. Itu, juga dialami Yakob Sayuri sejak berseragam PSM Makassar.
Baca Juga : PSM Raih Hasil Imbang Atas Semen Padang, Bernardo Tavares Akan Evaluasi Tim
“Yakob ini mengingatkan kita kepada Ortizan Salossa,” ungkap Akmal Marhali dilansir kanal YouTube Cocomeo Channel, pada Jumat (19/8/2022).
Klub kasta tertinggi yang diperkuat Ortizan Salossa dimulai dari Persipura Jayapura sejak musim 1997-1999. Pemain kelahiran Sorong 28 Oktober 1977 ini kemudian merapat ke PSM Makassar pada 1999 hingga 2024.
Di musim pertamanya dengan PSM, ia turut membawa Juku Eja meraih juara Liga Indonesia musim 1999-2000. Pada Liga Winner Asia yang kini dikenal Liga Champions Asia (LCA), Ortizan juga masuk dalam skuad PSM hingga mampu menembus babak 8 besar.
Baca Juga : Dua Pemain PSM Makassar Dipanggil Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Sementara Yakob, memulai karier sepakbolanya di klub Liga 3, Persewar Waropen pada 2017. Pada babak regional Papua, Persewar keluar sebagai juara hingga berhak melaju ke babak nasional dan Yakbo mencatatkan diri sebagai top skor tim.
Di musim berikutnya, Yassa sapaannya berlabuh ke Persemi Mimika yang juga berlaga di Liga 3. Bersama Persemi, ia turut membawa klubnya ke babak nasional Liga 3 sekaligus sebagai top skor tim.
Dua musim bersama klub Liga 3 nyatanya sudah cukup bagi pemain kelahiran Kabupaten Yapen ini untuk naik kelas. Sebab Barito Putera yang kala itu dilatih Jackson F Thiago merekrutnya di musim 2019.
Baca Juga : Tavares Harap Bisa Beri Kado Ulang Tahun 109 Tahun PSM Dengan Menang Lawang Kediri
Setahun berikutnya, Yakob direkrut PSM Makassar untuk musim 2020 dan mengalami lompatan karier yang luar biasa. Pasalnya, bersama PSM Makassar ia ikut tampil di Piala AFC Cup 2020 melawan deretan jawara Asean.
Dalam laga penyisihan grup Piala AFC Cup 2020, Yakob mencatatkan 3 penampilan dengan satu gol sebelum akhirnya kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19. Namun, torehan yang dihasilkan itu, sudah cukup bagi Shin Tae-yong untuk meliriknya bergabung dengan Timnas Indonesia.
Ia mendapat panggilan untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia untuk mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2020. Sementara di kualifikasi Piala Dunia zona Asean, Yakob hanya main sekali saat Indonesia dibantai Vietnam 4-0 dengan durasi permainan 46 menit.
Baca Juga : 109 Tahun PSM Makassar, Deretan Mantan Pemain Beri Ucapan
Kemudian saat Indonesia melawan Thailand dan UAE, ia hanya menjadi penghangat bangku cadangan. “Yakob pernah dipanggil Shin Tae-yong tapi jarang digunakan,” imbuh Akmal Marhali.
Akmal mengaku, Yakob kini bisa dipertimbangkan Shin Tae-yong untuk kembali berseragam Timnas Indonesia. Hal itu, berkat penampilannya yang mentereng bersama PSM Makassar di Liga 1 musim 2022-2023 dan AFC Cup.
Di Liga 1, sejauh ini PSM belum terkalahkan dalam 4 laga terakhir dengan torehan 3 kemenangan dan 1 hasil imbang. Yakob Sayuri, juga selalu menjadi pilihan juru taktik PSM, Bernardo Tavares di 4 laga tersebut.
Baca Juga : PSM Makassar Bikin 2 Pemain Persebaya Surabaya Tidak Dipanggil Timnas Indonesia
Sementara di AFC Cup, performa PSM Makassar sejauh ini sangat mengkilap usai mampu menembus final zona Asean. Yakob, juga berperan serta membawa PSM sebagai satu-satunya tim Indonesia yang mampu menembus babak tersebut sejak format AFC Cup dirubah 2017 lalu.
Di sisi lain, performa Yakob diyakini masih akan terus meningkat bersama PSM Makassar. “Karena permainannya ditopang sama Wiljan Pluim yang kaya pengalaman, full skill, dan matang dalam mengatur permainan. Sehingga mendapatkan umpan-umpan matang dari Wiljan Pluim,” pungkas Akmal Marhali.