ABATANEWS – Seorang pria bernama Kim Peek yang lahir di Salt Lake City tahun 1951, punya kondisi makrosefali yang membuat kepalanya membesar secara tidak normal.
Dokter mengatakan, jika Peek mengalami kerusakan pada otak kecilnya. Ikatan saraf yang biasanya menghubungkan 2 belahan otak, kini hilang. Tak hanya itu, Peek bahkan didiagnosa mengidap autisme.
Saat Pek berusia 9 bulan, dokter memberi tahu kedua orangtuanya jika ia takkan bisa berjalan atau berbicara. Dokter lalu menyarankan Peek agar tinggal di sebuah institusi, namun orang tuanya menolak. Mereka yakin jika sang anak punya keistimewaan luar biasa.
Baca Juga : Viral Santri Menangis Histeris Disiram Air Cabai oleh Istri Pimpinan Ponpes
Dia disebut manusia dengan tingkat kejeniusan tinggi.
Saat Peek berusia 1 tahun lebih, ia punya kelebihan bisa menghafal seluruh isi buku hanya dalam sekali dibacakan orang tuanya.
Dikutip indozone dari New York Times, sepanjang hidupnya, ia terus membaca buku apapun dengan kecepatan membacanya yang fantastis, yakni 3 menit untuk 1 buku.
Baca Juga : Tak Panik, 7 Mahasiswi Santai Main Kartu UNO Saat Terjebak di Lift yang Mati
Untuk membaca 1 halaman, Peek cuma butuh waktu 10 detik. Ia mampu membaca buku sebelah kiri dengan mata kiri dan begitu sebaliknya. Peek juga punya ingatan yang tajam yakni 98 persen dari yang sudah dibacanya.
Saat Peek berusia 18 tahun, ia sudah bekerja di sebuah perusahaan sebagai pegawai penggajian. Meski cuma punya IQ 87, namun Peek bisa melakukan semua perhitungan di pekerjaan hanya dengan waktu beberapa jam dalam seminggu dan hanya mengandalkan otaknya untuk menghitung.
Namun pada 2009, Peek meninggal dunia karena serangan jantung.