ABATANEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 akan lebih rendah dari target.
Airlangga memperkirakan defisit anggaran tahun 2021 bisa sebesar 5,4 persen dari produk domestik bruto (PDB). Lebih kecil dari target 5,7 persen PDB. Defisit anggaran lebih rendah dari target karena penerimaan negara yang meningkat.
“Peningkatan realisasi pendapatan negara tersebut, salah satunya karena konsumsi masyarakat yang sudah ekspansif, terutama karena adanya kebijakan stimulus pajak kendaraan bermotor dan properti,” kata Airlangga dalam Working Lunch: Outlook Ekonomi Indonesia 2022, Rabu (15/12/2021).
Baca Juga : Status Pailit Sritex, Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK Massal
Kebijakan tersebut juga mampu mendongkrak sektor manufaktur, yang tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang selalu di atas level 51 belakangan ini atau berada di posisi yang lebih ekspansif dari sebelum Covid-19.
“Dengan demikian, posisi defisit APBN Indonesia pun berada di peringkat yang sangat baik di dunia, yakni ke-12 dari 40 negara,” tutur Airlangga.
Ia juga menyebut indikator fundamental ekonomi Indonesia lainnya juga berada di peringkat yang baik. Misalnya, defisit transaksi berjalan, cadangan devisa, inflasi dan juga utang luar negeri. Walaupun nanti akan ada perubahan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat, pemerintah sudah punya cukup bantalan untuk menahan.
Baca Juga : Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Target 5 Persen Hingga Akhir Tahun 2024
“Ketahanan permodalan perbankan Indonesia pun juga sangat memadai untuk menghadapi tekanan dari global,” imbuh Airlangga. (*)