ABATANEWS, JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bukan hanya rupiah yang mengalami pelemahan. Melainkan banyak mata uang negara lain mengalami pelemahan.
“Depresiasi terhadap dolar (USD) bukan hanya Indonesia, bahkan Korea Selatan lebih dalam, Jepang lebih dalam, kemudian ada negara lain termasuk Brasil. Kita bicara year-to-date,” ujar Airlangga di Jakarta pada Jumat (20/12/2024).
Nilai tukar rupiah diketahui terus mengalami pelemahan dalam sepekan terakhir. Pada perdagangan Jumat 20 Desember 2024, mata uang srupiah ditutup menjadi Rp 16.221,5 per dolar Amerika Serikat (AS) alias USD.
Baca Juga : Kemenekraf Proyeksikan Tiga Tren Ekonomi Kreatif Pada Tahun 2025
Pemerintah pun lebih fokus pada penguatan devisa untuk memperkuat rupiah. Meski demikian, Airlangga menyebutkan bahwa pemerintah terus memantau kondisi pelemahan tersebut.
Dia juga memastikan kondisi ekonomi tanah air masih resilien menghadapi dinamika yang terjadi. “Fundamental ekonomi kita relatif kuat, terlebih kalau dibandingkan dengan negara-negara lain,” imbuhnya.