ABATANEWS, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono mengaku telah move on dan membuka lembaran baru dalam menatap Pilpres 2024 mendatang.
Seperti diketahui, ini kali pertama, AHY muncul ke publik menyampaikan keterangan, usai gagal berpasangan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan.
Anies secara mengejutkan memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sebagai duetnya dalam mengarungi Pilpres 2024, pada Sabtu (2/9/2023) lalu. Padahal, Anies dan AHY telah lama saling menjajaki satu sama lain sejak Maret 2023.
Baca Juga : Empat Pimpinan DPRD Makassar Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Partai Demokrat pun merasa dikhianati atas keputusan sepihak Partai NasDem dan Anies yang secara mendadak menggaet Cak Imin, sapaan Muhaimin, sebagai duetnya. Serta mengajak PKB masuk dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang sebelumnya diisi oleh NasDem, Demokrat, dan PKS.
Namun, AHY menyebut, telah memaafkan semua pihak yang dianggap berkhianat. Ia pun kembali menegaskan, bila Partai Demokrat sudah keluar dari barisan pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Pertama, tentu dengan memberi maaf kepada siapapun yang menyakiti kita baik secara langsung maupun tidak langsung, semoga kita semua bisa memaafkan walaupun tidak begitu saja melupakan,” kata AHY dalam jumpa pers di Kantor DPP, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Baca Juga : MPR RI Akan Hubungi Anies dan Ganjar untuk Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
“Mari kita buka lembaran baru ke depan. Mari kita move on,” tambah AHY.
Meski belum disampaikan Demokrat akan gabung ke pihak siapa di Pilpres, namun sejumlah isu mulai merebak.
Terlebih, pada pekan lalu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap, bila ada manuver dari salah satu menteri, yang ingin membentuk poros baru di Pilpres 2024.
Baca Juga : Surya Paloh: Nasdem Tidak Kejar Menteri di Kabinet Prabowo, Ini Etika Politik
Tanpa menyebut nama menteri tersebut, SBY mengungkap bila poros baru yang sedang dirajut yaitu PPP, Demokrat, dan PKS.
Banyak yang menilai, menteri yang dimaksud oleh SBY ialah Sandiaga Uno, yang juga merupakan Ketua Bappilu DPP PPP. Hanya saja, Sandi belum pernah mengklarifikasi desas desus yang menyeret namanya itu.