ABATANEWS, MAKASSAR – Ada momen yang menggetarkan hati pada pelantikan Anggota DPRD Kota Makassar, Senin (9/9/2024). Di antara kerumunan yang hadir, Adi Akbar, seorang anggota dewan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), muncul dengan cara yang begitu berbeda dan penuh makna.
Alih-alih datang dengan kendaraan mewah, Adi memilih menaiki becak. Namun, yang membuat suasana terasa lebih emosional, ia sendiri yang mengayuh becak itu, sementara kedua orangtuanya duduk di kursi penumpang. Senyum haru dan bangga tampak di wajah mereka, seakan perjalanan sederhana itu menjadi simbol perjalanan hidup Adi dari seorang pengayuh becak hingga menjadi wakil rakyat.
Saat tiba di depan gedung DPRD, petugas keamanan sempat tidak menyadari bahwa pria yang berkeringat, mengenakan sandal jepit dan peci hitam itu adalah anggota dewan yang akan dilantik. “Pak, ini anggota dewan, ini ibunya,” kata seorang petugas dengan nada heran.
Baca Juga : Andi Arwin Azis Tegaskan Penyusunan RAPBD 2025 Telah Berpedoman Pada UU
Bagi Adi, mengayuh becak bukan sekadar simbol. Ia menceritakan bahwa profesi sebagai pengayuh becak telah menjadi bagian dari hidupnya sejak masih duduk di bangku SMP. Kali ini, ia ingin mengulang masa-masa itu sebagai penghormatan untuk orangtuanya yang telah mendukungnya tanpa henti. “Ini cara saya untuk mengenang masa kecil dan rasa terima kasih kepada orangtua saya,” ucapnya dengan nada penuh syukur.
Terpilih sebagai anggota DPRD dari daerah pemilihan Mamajang, Mariso, dan Tamalate, Adi meraih 6.644 suara. Kemenangannya dirayakan oleh masyarakat Parangtambung, tempat ia tinggal. Adi menceritakan bagaimana ratusan orang dengan sukacita mengiringi perjalanannya dari rumah menuju kantor DPRD, seolah-olah mereka turut merasakan pencapaian yang diraihnya. “Ini adalah bentuk rasa syukur mereka. Mereka ingin mengantarkan saya sebagai ungkapan kebanggaan karena ada orang asli Parangtambung yang berhasil sampai ke sini,” katanya.
Baca Juga : Segini Rancangan APBD Makassar Tahun 2025
Dengan perjalanan becaknya, Adi Akbar menunjukkan bahwa meski telah menjadi anggota dewan, ia tetap merangkul akar kehidupannya dengan penuh rasa hormat.
