Jumat, 04 April 2025 12:28

Ada Sperma di Jasad Jurnalis Juwita yang Dibunuh Oknum TNI AL

Ilustrasi Pembunuhan. IstAbatanews/Wahyu Susanto
Ilustrasi Pembunuhan. Ist Abatanews/Wahyu Susanto

ABATANEWS, JAKARTA — Upaya keluarga wartawati muda Juwita untuk mengungkap fakta menyeluruh di balik kematiannya semakin kuat. Dalam kasus yang kini menarik perhatian publik nasional, pihak keluarga mendorong aparat penegak hukum untuk melakukan tes DNA terhadap sperma yang ditemukan di tubuh Juwita guna mengungkap kemungkinan adanya kekerasan seksual yang melibatkan oknum TNI AL, Kelasi Satu J alias Jumran.

Ketua Advokasi untuk Keadilan (AUK), Muhamad Pazri, menyatakan bahwa hasil pemeriksaan forensik telah menemukan volume sperma dalam jumlah besar. “Berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar,” ujarnya, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (4/4/2025).

Temuan ini memicu inisiatif keluarga untuk mendesak dilakukannya tes DNA demi memastikan identitas pemilik sperma. “Tes DNA ini dianggap penting guna memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini,” ujar Pazri. Namun, ia menambahkan bahwa keterbatasan fasilitas di Kalimantan Selatan menjadi hambatan utama untuk melanjutkan pemeriksaan lanjutan.

“Oleh karena itu, kuasa hukum mengusulkan agar tes DNA tersebut dilakukan di luar daerah, seperti di Surabaya atau Jakarta, untuk memastikan hasil yang lebih akurat dan tuntas,” jelas Pazri, menekankan pentingnya keakuratan dalam proses penyelidikan.

Sementara itu, penyidikan terhadap Kelasi Satu J terus berkembang. Pelaku telah mengakui perbuatannya membunuh Juwita, yang merupakan calon istrinya. Menurut Pazri, dua bukti awal telah cukup menguatkan dugaan pembunuhan berencana, termasuk pengakuan tersangka.

“Yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” tambah Pazri. Persiapan matang seperti pembelian tiket atas nama orang lain dan penghancuran KTP turut menguatkan dugaan tersebut.

Selain itu, penyidik juga mengungkap bahwa Juwita diduga dieksekusi dalam mobil sewaan yang digunakan pelaku. “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkap Pazri.

Dengan berbagai temuan baru ini, pihak keluarga berharap penyidikan dilakukan secara lebih menyeluruh dan profesional. Pazri menekankan, “Saya berharap langkah-langkah penyelesaian kasus ini dapat membantu mempercepat proses penyidikan dan membawa kejelasan lebih lanjut dalam mengungkap fakta-fakta di balik kasus ini.”

Penulis : Azwar
Komentar