ABATANEWS, MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, mengapresiasi program-program yang dilaksanakan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dalam menekan angka kematian ibu dan bayi. Ia mengatakan, untuk mengatasi masalah kematian ibu dan bayi dibutuhkan sinergi semua pihak.
“Karena masalah kesehatan ini, bukan hanya milik pemerintah dan dinas kesehatan saja. Akan tapi kita harus berkolaborasi, bersinergi bersama yang secara simultan akan berdampak pada program tersebut,” kata Abdul Hayat, saat menerima kunjungan USAID, di ruang kerjanya, Rabu, 22 September 2021.
Diketahui, USAID menemui Abdul Hayat untuk memperkenalkan program Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD). Program ini menyasar pada upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir di Indonesia secara umum, dan khusus di Sulsel.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Raih Zona Hijau dan Opini Kualitas Tertinggi atas Kepatuhan Pelayanan Publik
Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, lanjut Abdul Hayat, selain peningkatan aksebilitas untuk pelayanan kesehatan, juga harus didukung dengan regulasi.
Sementara, perwakilan USAID, Dr Salwa mengatakan, khusus di Sulsel sesuai dengan masukan dan hasil diskusi dengan Dinas Kesehatan Sulsel sebagai mitra utama USAID, ada empat fokus program yang akan dilaksanakan. Tahun pertama, ada dua fokus yakni Kota Makassar sebagai episentrum dan Kabupaten Gowa, yang memiliki angka kematian ibu dan bayi cukup tinggi di tiga tahun terakhir.
“Alhamdulillah, kami mengapresiasi perwakilan pemerintah daerah dalam hal ini, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, dimana beliau begitu antusias dengan masalah kesehatan dan pendidikan,” kata dr Salwa, yang juga merupakan Senior Program Manager di USAID. (*)