ABATANEWS.COM – Operator Liga 1 atau PT LIB merilis lima pelatih asing Terbaik sepanjang era Liga 1. Dari lima daftar pelatih, satu diantaranya merupakan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares.
Stefano Cugurra atau yang akrab disapa Teco, memiliki statistik yang cukup gemilang dengan menangani sejumlah klub. Sejumlah prestasi penting dan gelar juara pernah ia raih bersama dua klub besar, Persija Jakarta dan Bali United FC.
Teco memulai kiprahnya di Liga Indonesia sejak 2004 sebagai pelatih fisik di Persebaya Surabaya, namun namanya mulai dikenal luas setelah menangani Persija Jakarta pada akhir 2017. Bersama Persija, ia mengakhiri puasa gelar liga selama 17 tahun dengan membawa tim ibu kota juara Liga 1 musim 2018.
Baca Juga : Laga Barito Putera Versus PSM Makassar Akan Dipimpin Wasit Asal Yordania
Setelah itu, pada Januari 2019, Stefano Cugurra bergabung dengan Bali United dan langsung membawa klub tersebut menjadi juara Liga 1 pada musim 2019. Hal ini menjadikan Bali United sebagai klub Bali pertama yang meraih gelar liga tertinggi Indonesia.
Ia kemudian kembali mengantarkan Bali United juara Liga 1 musim 2021/2022, sehingga total gelar juara Liga 1 yang dimilikinya mencapai tiga kali secara beruntun (2018 bersama Persija, dan 2019 serta 2021/22 bersama Bali United).
Sepanjang kariernya di Liga 1 sejak 2017 bersama Persija dan Bali United, Teco telah memimpin total 222 pertandingan dengan 118 kemenangan, 52 hasil imbang, dan 52 kekalahan. Selama enam musim di Bali United, ia memimpin 188 pertandingan dengan catatan 97 kemenangan, 41 seri, dan 50 kekalahan.
Baca Juga : PSM Makassar Siapkan Banding atas Sanksi Berat Yuran Fernandes
Keberhasilan Teco menjadi pelatih asing pertama yang memenangkan gelar Liga 1 di dua klub berbeda secara berturut-turut menegaskan reputasinya sebagai salah satu pelatih terbaik di era Liga 1.
Selain Teco, ada sejumlah pelatih asing yang juga memiliki catatan istimewa selain di era Liga 1. Ialah Robet Alberts dengan total tiga klub yang pernah ia tangani. Namun sejak 2017, tercatat pelatih asal Belanda itu melatih dua raksasa, yakini PSM Makassar dan Persib Bandung.
Selama menangani Persib, Robert Alberts menghabiskan 86 laga, dengan catatan 43 menang dan 18 kali kalah. Sedangkan di PSM, ia menorehkan 37 kemenangan dan 20 kekalahan, serta 18 sisanya berujung imbang.
Baca Juga : Zona Degradasi Liga 1 Memanas di Pekan ke-33
Lalu ada Paul Munster. Pelatih asal Irlandia Utara ini bukan sosok kacangan. Dari 94 pertandingan baik ketika bersama Bhayangkara FC maupun Persebaya Surabaya, hanya 19 kali saja ia menelan kekalahan, sedangkan 46 laga lainnya berakhir dengan kemenangan.
Kemudian Bernardo Tavares tak kalah apik. Pelatih PSM ini sudah memainkan 93 laga, dengan 41 di antaranya berakhir kemenangan, dan cuma 19 kali kalah.
Namun, untuk saat ini sulit untuk tak menganggap Bojan Hodak sebagai pelatih terbaik. Bagaimana tidak, dari 61 pertandingan di BRI Liga 1 ketika ia menemani timnya bertanding, ia cuma kalah 5 kali saja.
Baca Juga : Lawan Barito Putera, PSM Makassar Ajukan Penggunaan Wasit Asing
Berikutnya ada Thomas Doll, pelatih asal Jerman yang selama kariernya di BRI Liga 1 (di luar fase championship series) hanya menelan 18 kekalahan dari 66 pertandingan. Sebanyak 31 laga lainnya berakhir dengan kemenangan, sedangkan sisa 17 lainnya berujung seri.