Sabtu, 15 Juni 2024 13:23

3 Makna Wukuf Bagi Orang Berhaji

3 Makna Wukuf Bagi Orang Berhaji

ABATANEWS, ARAB SAUDI — Jemaah haji dari berbagai negara di dunia sudah berada di Makkah menuju Arafah. Mereka mulai menjalani Wukuf di Arafah hari ini (15/6/2024).

Prosesi wukuf dimulai saat matahari tergelincir hingga jelang terbenam. Setelah mendengar khutbah wukuf serta melaksanakan salat Zuhur dan Asar secara jamak taqdim, semua jemaah mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ritual yang bisa mereka jalankan, mulai dari zikir, salawat, serta bermunajat.

Momen ini begitu sakral. Sebab, di fase inilah, para jemaah haji diajak untuk berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta di waktu dan tempat yang sangat mustajab.

Baca Juga : Bertambah Jadi 309 Orang, Jemaah Haji yang Meninggal di Arab Saudi Berkurang Dibanding Tahun Lalu

Bahkan, prosesi ini lah yang disebut sebagai inti haji. “Sebab, Al Hajju Arafah. Haji itu Arafah,” kata pembimbing ibadah (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah, Aswadi di Arafah, dikutip dari situs resmi Kemenag, pada Sabtu (15/6/2024).

Menurut guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya asal Gresik itu, keutamaan wukuf tak lepas dari makna yang begitu mendalam dari prosesi ini. Apa saja?

Pertama, wukuf adalah sebuah simbol kebulatan tekad manusia untuk menghentikan semua keburukan yang pernah dia buat agar jangan dilakukan lagi. Juga sebagai momen mengabadikan nilai kebaikan sehingga menjadikannya bibit yang berkembang.

Baca Juga : Delay hingga 5 Jam, Kemenag Minta Maskapai Garuda Profesional

“Ibarat tanah yang subur lalu ditanami hal-hal yang baik. Sehingga menjadikan manusia menjadi lebih baik,” katanya.

Makna kedua wukuf terletak pada waktu pelaksanannya yang dimulai pada ba’da zawal atau setelah matahari mulai tergelincir. Ini memiliki makna bawa sinar matahari ibarat mata hati kita yang berusaha untuk menghilangkan semua keburukan, serta selalu menumbuhkan hal-hal baik demi selalu bisa mendekat kepada Sang Pencipta.

“Bagaikan matahari yang tengah condong dan mendekat pada kebaikannya, kecondongan untuk selalu mendekat,” katanya.

Baca Juga : Kuota Haji 2025 Telah Ditetapkan, Berikut Jadwal dan Tahapannya

Jika itu terwujud, tujuan utama wukuf sebagai puncak kesadaran untuk selalu berbuat kebajikan itu muncul, baik untuk diri agar bertakwa, untuk sesama, dan alam semesta.

Demi kesempurnaan wukuf, selain mendekatkan diri kepada Sang Khalik, jamaah juga tak boleh melakukan larangan wukuf. “Seperti memotong tanaman di Arafah, menyiksa hewan dan lainnya. Ini sebagai latihan agar kesadaran diri terbentuk,” katanya.

Penulis : Wahyuddin
Komentar