ABATANEWS, PAREPARE – Selama dua hari terakhir ini beberapa wilayah di Kota Parepare dilanda angin kencang. Akibatnya, ada 51 rumah warga yang mengalami kerusakan pada bagian atap dan dinding usai diterjang angin kencang, dan kerusakannya bervariatif.
Kondisi rumah warga mulai dari rumah roboh, dinding jatuh, atap rumah tertimpa pohon, atap seng terlepas dan terbang. Termasuk, puluhan pohong ikut terdampak. Tercatat ada 12 pohon tumbang terjadi di Parepare. Itu berdasarkan data sementara dampak bencana angin kencang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Parepare, mulai Sabtu-Minggu, 19-20 Agustus 2023.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Parepare, Erick yang dihubungi, Minggu kemarin mengatakan, selama dua hari terakhir ini, telah terjadi angin kencang di seluruh wilayah Kota Parepare, dan berdampak pada kerusakan rumah warga serta tumbangnya pohon di beberapa lokasi yang berbeda. Menurutnya, hingga Minggu 20 Agustus 2023, angin kencang masih terus terjadi dan kerusakan rumah warga umumnya pada atap yang beterbangan semakin bertambah.
Baca Juga : Pj Wali Kota Parepare Lepas Distribusi Logistik Pemilu 2024
“Dari hasil assessment TRC-PB tercatat 14 Kelurahan dari 4 Kecamatan terimbas dari kejadian ini, dan sampai saat ini masih dalam proses penanganan. Untuk laporan sementara 12 titik pohon tumbang yang menghalangi akses jalanan dan yang menimpa rumah warga telah dikerjakan dan sebanyak 51 rumah warga yang mengalami kerusakan pada atap dan dinding. Ini masih dalam proses pendataan,” katanya.
Ia pun menjelaskan, jumlah tersebut diperkirakan masih dapat bertambah, sesuai dengan laporan yang diterima dari masing-masing kelurahan yang ada di Parepare.
“Untuk upaya yang kita lakukan saat ini memberikan bantuan terpal untuk menutup sementara atap yang rusak dan penyaluran bantuan logistik kepada warga yang terdampak,” jelasnya.
Baca Juga : Pj Gubernur Apresiasi Pemkot Parepare yang Sukses Kendalikan Inflasi Lewat Inovasi KOPI
Karena itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat Kota Parepare agar tetap waspada dalam menghadapi kondisi cuaca saat ini, sesuai dengan perkiraan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak dari dampak El Nino sampai September 2023 mendatang. Imbasnya, kata dia, akan berdampak pada kekeringan dan cuaca yang panas serta angin kencang yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba.
“Hindari pohon yang sudah rapuh dan yang sudah lebat, jangan membakar sampah disembarang tempat, pastikan kompor atau alat masak padam sebelum ditinggalkan, periksa kondisi sambungan listrik yang dapat memicu terjadi korslet, dan laporkan melalui layanan call center 112 bila terjadi kondisi darurat,” tandasnya.