Viral Warga di Blitar Salat Tarawih Cepat, 23 Rakaat Selesai 10 Menit

Viral Warga di Blitar Salat Tarawih Cepat, 23 Rakaat Selesai 10 Menit

ABATANEWS, JAKARTA – Viral di media sosial video yang memperlihatkan salat tarawih dengan durasi cepat di Kota Blitar, Jawa Timur. Video tersebut direkam oleh seorang jamaah dan dibagikan melalui akun TikTok @ernafatmawati4 hingga telah ditonton lebih dari 3,6 juta views.

“Shalat tarawih tercepat di Kota Blitar,” tulis akun tersebut dalam keterangan unggahanya.

Dalam video tersebut, terlihat suasana salat tarawih yang berlangsung di salah satu Masjid di Blitar. Terlihat jamaah berdiri berbaris dan memulai salat dengan gerakan yang sangat cepat. Hanya dalam hitungan 10 menit, rangkaian salat tarawih 23 rakaat sudah selesai.

Diketahui, salat tarawih dengan durasi cepat itu terjadi di Masjid Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam, Blitar, Jawa Timur. Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam, K.H. Dliya’uddin Azzamzami Zubaidi menjelaskan bahwa kegiatan salat tarawih dengan gerakan cepat ini sudah menjadi tradisi pesantren selama lebih dari 100 tahun.

Tradisi ini dimulai oleh K.H. Abdul Ghofoer tahun 1907 dan masih dipertahankan hingga kini. Pelaksanaan salat tarawih di pesantren ini terdiri dari 23 rakaat termasuk witir dan hanya memerlukan waktu 10 menit.

Setiap malam, Masjid Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam penuh dengan ribuan jamaah dari berbagai daerah yang tertarik mengikuti salat tarawih cepat ini. Salat tarawih cepat dilakukan setelah buka puasa. Kecepatan gerakan menjadi rutinitas yang dinantikan setiap Ramadan di pesantren tersebut.

Video tersebut pun viral dan ramai diunggah ulang di media sosial lainnya, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo hingga menuai perbincangan banyak netizen.

Netizen menyoroti kecepatan bacaan dan gerakan salat yang dinilai terlalu terburu-buru dan seharusnya dilakukan dengan tuma’ninah (sikap diam sejenak dan tenang saat salat). Netizen juga mempertanyakan keabsahan salat yang dilakukan begitu cepat.

“Ibadah kok berdasarkan tradisi. Ibadah tuh berdasarkan Al-Quran dan Hadits beserta tuntunannya,” tulis akun @lut***.

“Sholat kok berdasarkan tradisi sejak 1907,” tulis akun @ada***.

“Pak kyai sebaiknya belajar ilmu agama lagi, ibadah harus ada tuntunannya, bukan karena tradisi,” tulis akun @roh***.

“Tuma’ninahnya hilang semua, kalau memang enggak niat mending jangan tarawih. Sia-sia semua sholat nya,” tulis akun @zai***.

“Udah ga tuma’ninah, bacaan cepat banget, masih aja cari pembenaran berdalih dengan tradisi. Miris banget,” tulis akun @lut***.

“Manusia dikasih waktu 24 jam, nyisihin waktu 1 jam buat tarawih aja malah kayak gini,” tulis akun @den***.

“Kementrian Agama tolong berfungsi,” tulis akun @chy***.

“Mana ada sahnya kalau kayak gini,” tulis akun @jar***.

Berita Terkait
Baca Juga