Viral Respon Ketua DPRD Garut ke Guru Honorer yang Menangis Saat Demo, Netizen Geram 

Viral Respon Ketua DPRD Garut ke Guru Honorer yang Menangis Saat Demo, Netizen Geram 

ABATANEWS.COM – Beredar video yang memperlihatkan ucapan tak pantas dari Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah. Pasalnya, dia melontarkan kata-kata yang menyakitkan hati para guru honorer di Garut saat aksi unjuk rasa.

Video tersebut viral di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos. Peristiwa tersebut terjadi ketika para guru honorer melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Garut pada Jumat (14/6/2024).

Ribuan guru menuntut kejelasan pemerintah terkait kuota pengangkatan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) untuk Kabupaten Garut. Guru honorer Kabupaten Garut awalnya dijanjikan akan mendapatkan kuota 2000 untuk pengangkatan PPPK.

Namun, Kabupaten Garut hanya memperoleh kuota 600 orang saja pada tahun 2024. Dalam aksi itu, sejumlah guru mengungkapkan keluhan secara emosional, bahkan ada yang menangis. Namun, tangisan guru tersebut tidak mampu membuat Ketua DPRD Garut bersimpati.

Dalam video tersebut, terlihat Ketua DPRD Garut turun dari mobil sembari melontarkan kata-kata yang membuat para guru marah dan kecewa.

“Nangis we didinya nya, sing sae (Menangis saja disitu ya, yang bagus),” kata Euis Ida Wartiah kepada salah satu guru yang duduk menangis di teras gedung DPRD Garut.

Kemudian, Euis Ida Wartiah melengos masuk ke gedung DPRD. Sontak, kata-kata yang diucapkan oleh Ketua DPRD Garut itu membuat sejumlah guru tersinggung.

“Astagfirullah.. kita baik-baik loh bu datang kesini,” ucap seorang guru.

“Kok bahasanya gitu bu? Itu bahasa jaga!,” teriak guru lainnya.

Alhasil, video tersebut langsung viral di media sosial dan mengundang reaksi dari banyak netizen. Ucapan Ketua DPRD Garut kepada para guru honorer yang berdemo membuat netizen geram.

“Pas nyalon aja merengek minta suara, pas jadi beda cerita,” tulis akun @rad***.

“Ngeriiii omongan orang berada,” tulis akun @sak***.

“Bu euis malu-maluin Garut,” tulis akun @rez***.

“Instagram nya langsung tutup komentar wkwkwk kena mental dia,” tulis akun @wse***.

“Tanpa guru anda bukan siapa-siapa,” tulis akun @san***.

“Pecat aja udah. Katanya perwakilan rakyat, ngewakilin apa nya ini?,” tulis akun @han***.

Klarifikasi Ketua DPRD Garut

Setelah video tersebut viral, Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah memberikan klarifikasi bahwa dirinya tidak bermaksud menyakiti hati para guru honorer yang sedang berdemo. Dia juga menjelaskan kronologi kejadian.

Saat itu, DPRD Garut menerima perwakilan dari guru honorer untuk audiensi melalui Wakil Ketua DPRD Garut Ayi Suryana. Dia mengaku saat itu ada di gedung DPRD Garut tapi tidak menerima langsung pendemo karena ada pekerjaan.

Meski begitu, Euis mengaku saat itu tetap mengawasi jalannya audiensi. Dia hendak pulang pukul 17.00 WIB tapi para guru yang berdemo menghalangi laju mobilnya.

“Sudah masuk ke dalam mobil, itu mobil dihadang digoyang-goyang oleh honorer yang sedang menangis atau pura-pura menangis saya tidak tahu,” ungkap Euis dikutip dari Instagram @bandungterkini.

Melihat kondisi tidak terkendali, Euis memilih keluar dari mobil dan kembali masuk ke dalam gedung DPRD Garut. Dia juga memberikan klarifikasi soal ucapannya kepada pendemo yang dinilai tidak simpatik.

Euis mengaku ucapannya itu terlontar untuk merespon guru honorer yang menangis.

“Abdi mah hayang ceurik, Ibu (Saya mau menangis, Ibu),” ucap Euis memperagakan ucapan guru honorer yang menangis.

Karena ucapan guru honorer tersebut, Euis pun menjawab dengan melontarkan kata-kata yang dianggap tidak simpatik tersebut.

“Mangga atuh nangisna sing sae (silakan menangisnya yang bagus),” jawab Euis.

“Saya tidak bermaksud menyakiti perasaan para guru. Kejadian itu memang tidak terduga. Saya juga sejak sore memperhatikan audiensi para guru meski tidak berhadapan langsung,” tutup Euis.

Karena tidak bisa keluar gedung, Euis memutuskan untuk kembali masuk ke kantornya. Dia mengaku berada di kantor Sekretariat DPRD Garut hingga pukul 22.30 WIB setelah kegiatan audiensi para guru honorer yang berdemo tersebut selesai.

Berita Terkait
Baca Juga