Viral Remaja Ejek Anak-anak Palestina, Ini Respon Pihak Sekolah
ABATANEWS.COM – Viral di media sosial beberapa siswa yang sedang makan di restoran cepat saji mengejek anak-anak Palestina yang menjadi korban genosida Israel. Video tersebut viral, salah satunya diunggah oleh akun X @kegblgnunfaedh.
Dalam video tersebut, ada lima remaja putri sedang makan di sebuah restoran yang masuk dalam daftar boikot produk Israel. Empat remaja terlihat sedang makan dan satu lainnya merekam video.
Video tersebut dimulai dari seorang remaja berkacamata dan berkaus hitam yang menunjuk teman di sampingnya yang sedang makan daging ayam hingga bersih sampai tulangnya.
“Ih makan tulang anak-anak Palestina,” kata seorang remaja berkacamata dan berbaju hitam.
“Darah anak Palestina,” sahut remaja berkacamata dan berbaju merah sambil mencocol sambal.
“Daging anak Palestina,” tambah remaja berbaju putih.
“Ini bukan saus, darah anak Palestina,” sambung remaja lainnya.
Aksi para remaja tersebut membuat banyak netizen geram. Netizen langsung mencari identitas mereka. Setelah diusut, ternyata perekam dan pengunggah video tersebut adalah seorang siswi yang sekolah di SMPN 216 Jakarta Pusat.
Akun Instagram SMPN 216 pun langsung diserbu banyak netizen yang meminta pihak sekolah untuk mengeluarkan siswa yang mengejek anak-anak Palestina. Menanggapi video viral tersebut, pihak sekolah akhirnya buka suara.
Menurut pihak SMPN 216 Jakarta, video tersebut direkam di luar jam sekolah pada Minggu (9/6/2024) siang setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji.
Pihak SMPN 216 Jakarta menyatakan bahwa perekam dan pengunggah video adalah peserta didik kelas 9 dari sekolah yang bersangkutan. Namun, 4 remaja lainnya yang ada dalam video bukanlah peserta didik SMPN 216 Jakarta.
“Setelah mendalami perihal video yang sudah beredar, kami dari pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut,” tulis pihak sekolah, dikutip dari Instagram resmi @smpn_216, Selasa (11/6/2024).
Pihak sekolah telah memanggil yang bersangkutan dan orang tuanya. Mereka diminta untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan.
“Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan,” tutup pihak SMPN 216 Jakarta.
Di akhir unggahannya, pihak SMPN 216 Jakarta mengatakan bahwa mereka selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi.