Viral Polisi Patwal Tunjuk-tunjuk Pengemudi Taksi Saat Kawal Mobil RI 36
ABATANEWS, JAKARTA – Pengawalan anggota polisi patwal (patroli dan pengawal) terhadap mobil pejabat baru-baru ini menuai sorotan publik. Beredar video seorang polisi patwal mengendarai motor gede saat mengawal mobil pejabat dengan pelat nomor RI 36.
Peristiwa tersebut terekam kamera dan dibagikan oleh akun X @MafiaWasit. Dalam video tersebut, terlihat mobil RI 36 dikawal oleh polisi patwal saat melintas di jalanan Jakarta yang sedang padat oleh kendaraan.
Terlihat sebuah mobil taksi Silver Bird dengan jenis Toyota Alphard mencoba menyalip dan menghalangi laju polisi patwal tersebut. Polisi pun langsung buru-buru dan berhenti tepat di samping taksi tersebut.
Namun, video tersebut menjadi perbincangan netizen karena aksi polisi yang menunjukkan gestur marah dan menunjuk-nunjuk ke arah sopir taksi. Setelah menunjuk-nunjuk sopir taksi, polisi langsung melanjutkan perjalanan yang diikuti oleh mobil RI 36 tersebut.
Belum diketahui pasti kapan dan di mana lokasi peristiwa tersebut terjadi. Namun, banyak netizen bertanya-tanya siapa pemilik mobil pelat RI 36. Menurut peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2015, ada sekitar 42 unit mobil dinas pejabat Indonesia dengan kode pelat khusus tanpa huruf seri.
Diketahui, pelat nomor RI 36 sebelumnya digunakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, penggunaan mobil dinas menteri kini sudah berubah.
Sementara itu, aksi patwal menunjuk-nunjuk sopir taksi membuat mayoritas netizen geram.
“Bener juga ada ungkapan: Pilihanmu di Pemilu adalah yg akan menyingkirkanmu di jalanan,” tulis akun @aku***.
“Buru-buru amat, kayak kerja buat rakyat aja,” tulis akun @eng***.
“Buru-buru amat padahal kondisi negara gini-gini aja,” tulis akun @thr**.
“Gak sopan nunjuk-nunjuk ke orang yang ngasih gaji,” tulis akun @sun***.
“Motormu dibeliin rakyat galak amat pak,” tulis akun @riv***.
“Yang sok paling bekerja buat bangsa dan negara, kayaknya kalo pejabat nggak dikawal juga nggak ngaruh-ngaruh banget buat kehidupan 270 juta rakyat Indonesia, cuma mereka aja ngerasa penting banget buat negara,” tulis akun @awa***.