Viral Curhat Wanita Beli Rumah Pinggir Sungai Atas Saran Developer, Berujung Ambruk 

Viral Curhat Wanita Beli Rumah Pinggir Sungai Atas Saran Developer, Berujung Ambruk 

ABATANEWS.COM – Sebuah video di TikTok viral yang memperlihatkan seorang wanita membagikan pengalaman pahitnya tentang rumah yang baru beberapa bulan dihuninya.

Dia menceritakan bagaimana rumah barunya ambruk akibat longsor melalui akun TikTok pribadinya @Niascipiomintje.

Pemilik akun tersebut menunjukkan sejumlah foto proses awal dirinya dan sang suami memilih rumah di komplek perumahan elit yang mereka tinggali sekarang. Saat memilih lokasi melalui denah, dia dan sang suami awalnya ingin membeli rumah di kawasan lain.

Kemudian, pihak developer menyarankan mengambil lokasi di pinggir sungai. Dia awalnya ragu dan khawatir akan terjadi longsor.

Namun, pihak developer menjamin bahwa lokasi rumah tersebut tidak akan longsor. Dia dan suami akhirnya memilih lokasi rumah di pinggir sungai sesuai saran dari pihak developer.

“Awalnya pilih di kompleks Rumah tahap 2. Tapi kami disarankan pilih dikompleks tahap 1 yang katanya viewnya lebih bagus, dipinggir sungai rumah gak dempet-dempetan,” tulis akun TikTok @Niascipiomintje dalam narasi video.

Ketika rumah dibangun sebulan setelah memilih denah, wanita itu dan suaminya terkejut karena lokasi rumahnya sangat mepet dengan sungai dan tidak ada tanggul pembatas. Namun, unitnya sudah tidak bisa ditukar lagi dan hanya bisa percaya bahwa rumahnya tidak akan longsor.

“Makin kaget pas rumah mulai dibangun karena dipinggir banget. Tapi apa daya sudah gak bisa ditukar lagi. Percaya aja. Karena sudah dijanjikan KUAT & TIDAK AKAN LONGSOR (sama sekali tidak tau history perumahan ini). Tapi ternyataaaaaa),” lanjutnya.

Setelah dihuni beberapa bulan, momen yang dikhawatirkan datang. Rumah wanita itu roboh karena tanahnya longsor.

Dia pun menunjukkan kondisi tembok belakang rumahnya yang tiba-tiba roboh dan satu per satu jatuh ke sungai saat rumah itu masih dalam masa asuransi 100 hari.

Ternyata, tidak hanya rumah miliknya yang pertama kali roboh karena longsor, ada beberapa rumah lainnya yang longsor terlebih dahulu.

“Ternyata dari pagi sudah ada rumah yang jatuh, rumah itu udah dibangun 2 lantai sampai belakang. Divideo sudah gak kelihatan karena sudah roboh semuanya,” tambahnya.

Sayangnya, saat peristiwa itu terjadi, tidak ada peringatan atau imbauan dari pihak developer untuk mengungsi ke tempat yang aman.

Sebelumnya, dia sudah menghubungi customer service saat melihat tembok rumah mulai retak sebelum ambruk, namun tidak ada penanganan lebih lanjut.

Atas kejadian itu, dia dan para pemilik rumah lain di pinggir sungai mencoba mendatangi kantor perumahan tersebut untuk meminta pertanggung jawaban. Dia meminta pindah lokasi. Namun, pihak perumahan beralasan semua unit sudah terjual dan memintanya untuk menunggu.

Setelah menunggu sekian lama, tidak ada kejelasan tentang unit baru. Pihak developer malah mengatakan bahwa kejadian rumah ambruk itu bukan longsor. Pihak developer malah menyalahkan wanita itu karena memutuskan pemilihan unit di pinggir sungai.

“Surat demi surat dikirim, tapi apa daya sampai saat ini bulan Juni belum ada balasan sama sekali atau jawaban atas yang kami ajukan,” lanjutnya.

Di penghujung video, wanita itu menunjukkan dasar bangunan rumahnya yang ternyata tidak kuat. Terlihat banyak retak di bagian belakang rumah dan pengaitnya hanya dari sak semen bukan besi.

Wanita itu juga menunjukkan berbagai keluhan yang disampaikannya kepada CS perumahan tersebut tapi belum sempat diperbaiki rumahnya sudah terlanjur roboh duluan.

“Semoga dari semua cerita ini bisa banyak belajar,” pungkas wanita itu di akhir video.

Sontak, video tersebut viral dan ramai dibagikan ulang sejumlah akun viral di Twitter dan Instagram. Cerita pilu wanita ini pun menuai berbagai komentar netizen.

“Hati2 sekarang beli rumah cluster atau perumahan. Cari tau rekam jejak developernya,” tulis akun @hen***.

“Hal yg aku hindari kalo beli rumah itu dipinggiran sungai, sutet, kuburan, apalagi ini ditebing loh semangat ya kak berjuang untuk dpt keadilan,” tulis akun @sul***.

“Seharusnya pihak developer, sebelum pembangunan unit rumah, pertama kali harus membuat pondasi Plengsengan (batu kali) dan itu harus di bor straouse dulu,” tulis akun @vin***.

“Nyesek bgt ya ampun.. urusan rumah.. ga murah.. uang keluar pasti banyak.. semangat ka.. semoga segera ada jalan keluar terbaik,” tulis akun @feb***.

“Coba cek ke pemda terkait GSS.. garis sempadan sungai.. cek ke dinas tata kota.. kalo melanggar GSS.. bisa jadi bekal menghadapi dev.. semoga membantu,” tulis akun @sap***.

“Terimakasih sharingnya menjadi pelajaran berharga tidak boleh percaya omongan sales begitu saja karena mereka yang penting laku,” tulis akun @its***.

“Sebenarnya memang sangat berbahaya tinggal di pinggir tebing sungai, krn rawan longsor meskipun sudah di tanggul,” tulis akun @ari***.

Berita Terkait
Baca Juga