ABATANEWS.COM – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang bule atau warga negara asing (WNA) menyindir proyek pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara), Kalimantan Timur.
Video tersebut pertama kali diunggah bule tersebut melalui akun TikTok pribadinya @bule_ngoceh dan ramai diunggah ulang sejumlah akun hingga viral di media sosial. Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @terang_media.
Dalam video tersebut, pria yang mengenakan baju biru dan topi putih terbalik itu menyapa dengan sebutan om bule lovers. Pria berwajah bule itu juga bisa berbahasa Indonesia dengan cukup baik.
Baca Juga : Acara Perpisahan SD di Tulungagung Tuai Sorotan, Murid Joget dan Sawer Biduan di Ruang Kelas
Bule tersebut mengklaim sedang berada di lokasi proyek pembangunan IKN. Dia juga mengganti singkatan IKN menjadi “Ibu Kota Koruptor Nepotisme”.
“Hallo om bule lovers, saya lagi ada di IKN, Ibu Kota Koruptor Nepotisme. Disini kita lihat pembangunanya di IKN, Ibu Kota Koruptor dan Nepotisme,” kata bule tersebut.
Bule tersebut mengatakan tidak ada air yang bisa digunakan untuk kebutuhan mandi atau buang air di IKN. Oleh karena itu, pipa-pipa didatangkan dari Jakarta.
Baca Juga : Viral Guru Tendang Kepala Siswa SMP di Demak, Tuai Kecaman Netizen
“Berhubung di sini tidak ada air dan susah sekali untuk mandi dan tentunya untuk cebok maka pipa-pipa ini sudah didatangkan dari Jakarta,” lanjutnya.
Bule tersebut juga menunjuk sebuah tempat yang nantinya akan ada bangunan seperti hotel, rumah untuk para pejabat dan rumah untuk rakyat biasa.
“Di sana akan ada hotel. Di situ akan ada rumah-rumah dan kalian akan mungkin tinggal di sini aja. Kalian akan tinggal di situ ya, nanti dibikin gubuk-gubuk untuk rakyat jelita, jelatan dan jelalatan,” tambah bule tersebut sembari menunjuk lokasi untuk hotel dan gubuk-gubuk.
Baca Juga : Pria Berseragam ASN Asyik Live Streaming Sambil Main Game Diduga Saat Jam Kerja
Bule tersebut juga menunjuk sebuah tempat yang nantinya akan menjadi hotel untuk para pejabat, yang lokasinya adalah gunung yang sudah dikeruk.
“Tapi kalau pejabat ya di sana. Itu gunung sudah dikeruk, dipotong separuh ya, ini untuk khusus pejabat di sana. Inilah keadaan, saya reporter langsung dari Eropa dari Italiano melaporkan dari pembangunan ibu kota koruptor nepotisme,” sambung bule tersebut.
Lebih lanjut, bule tersebut mengatakan kalau pembangunan IKN akan selesai dalam waktu dua bulan tepatnya Agustus 2024.
Baca Juga : Viral Pria di Semarang Ditemukan Meninggal Usai Dikeroyok dan Dibuang ke Sungai
“Dua bulan lagi akan bim salabim jadi semuanya. Bulan Agustus jadi semuanya ya kita berdoa supaya mungkin ada dukun atau mak erot dan akan ada magic-magic jadi seketika,” ujar bule tersebut.
Alhasil, video tersebut viral di media sosial dan tentu saja memantik reaksi pro dan kontra dari netizen.
Ditegur Polisi
Setelah viral, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan tentang video seorang bule menyebut IKN adalah Ibu Kota Koruptor Nepotisme. Polisi menegaskan bahwa lokasi pengambilan video tersebut bukan di IKN.
Baca Juga : IPhone Penumpang Hilang di Pesawat, Garuda Indonesia Bebas Tugaskan Kru Pesawat
“Betul, tim Polda Kaltim melakukan penyelidikan terhadap media sosial yang viral tersebut. Hasil sementara bahwa tempat tersebut bukan di area IKN,” ujar Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Artanto dalam keterangannya.
Menurut Artanto, pihaknya sudah memberikan teguran dan meminta bule tersebut agar tidak melakukan hal yang sama, meski hanya sekedar berpendapat.
“Kami mengimbau kepada yang bersangkutan untuk tidak melakukan hal serupa baik di IKN maupun tempat lain meskipun hal tersebut merupakan pendapat/penilaian,” tambah Artanto.
Baca Juga : Demi Konten, Dua Remaja Tuai Kritik Usai Berjoget TikTok di Lokasi Kebakaran
“Apalagi yang bersangkutan adalah WNI yang akunnya menggunakan nama ‘om bule’, jangan sampai membuat antipati sebagai masyarakat Indonesia terhadap orang lain,” sambung Artanto.
Artanto mengatakan pihaknya sudah mengetahui identitas bule tersebut dan langsung memberikan imbauan.
“Imbau secara terbuka melalui media karena sekaligus edukasi kepada netizen,” pungkas Artanto.