UNM Masuk 10 Besar Kampus dengan Pembelajaran Daring Terbaik di Indonesia

UNM Masuk 10 Besar Kampus dengan Pembelajaran Daring Terbaik di Indonesia

ABATANEWS, MAKASSAR – Universitas Negeri Makassar (UNM) memperoleh kado istimewa di akhir tahun. Melalui penghargaan Spada Award Tahun 2021 yang baru saja diumumkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), UNM masuk dalam jajaran 10 perguruan tinggi papan atas dalam pembelajaran daring.

Dalam prosesi pemberian penghargaan yang dihadiri Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, Ph.D., UNM bersama dengan perguruan tinggi terkemuka seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Sepuluh November masuk dalam jajaran elit pelaksanaan pembelajaran daring.

Rektor UNM, Prof. Husain Syam, merasa bangga atas prestasi yang dicapai UNM ini. Menurut Prof Husain, penghargaan ini menunjukkan bahwa dukungan kebijakan dan kinerja akademik UNM dalam pembelajaran daring sejajar dengan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

“Ini pengakuan kinerja dan inovasi kita dalam melaksanakan pembelajaran. Dukungan infrastruktur teknologi informasi memang menjadi prioritas di masa kepemimpinan saya,” jelas mantan Dekan Fakultas Teknik itu.

Penghargaan Spada Award merupakan upaya yang dilakukan Kemendikbudristek untuk mendorong perguruan tinggi lebih aktif memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi digital diharapkan dalam memperluas jangkauan sumber belajar bermutu bagi mahasiswa. Kehadiran teknologi digital terasa semakin penting selama masa pandemi dalam dua tahun terakhir.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UNM, Prof Hasnawi Haris mengungkapkan bahwa pembelajaran digital di UNM difasilitasi melalui Learning Management System (LMS) SYAM-OK. LMS ini menjadi platform yang mendukung proses belajar bagi dosen dan mahasiswa. Menurut Ketua PGRI Sulawesi Selatan tersebut, pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka sangat terbantu dengan pembelajaran digital.

“Mahasiswa dapat mengambik SKS lintas institusi, bahkan lebih dari satu perguruan tinggi dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka karena dukungan pembelajaran digital,” jelasnya. (*)

Berita Terkait
Baca Juga