Tupperware Selamat dari Kebangkrutan Usai ‘Ditolong’ Hakim untuk Jual Aset
ABATANEWS, JAKARTA — Upaya Tupperware untuk keluar dari kebangkrutan tampaknya mendapat titik terang setelah Hakim Kepailitan di Amerika Serikat menyetujui usulan perusahaan tersebut untuk menjual asetnya kepada para kreditur.
Persetujuan ini diyakini menjadi kunci bagi perusahaan wadah makanan dan minuman asal AS itu untuk bertransformasi menuju model bisnis yang lebih modern.
Mengutip Reuters, Hakim Brendan Shannon dari Pengadilan Kepailitan AS di Wilmington, Delaware, memberikan lampu hijau pada Selasa (29/10/2024) untuk penjualan aset Tupperware ke kreditur sebagai solusi terbaik mengingat situasi keuangan perusahaan yang terpuruk.
Langkah ini menyusul upaya Tupperware yang telah berbulan-bulan mencari pembeli sebelum akhirnya mengajukan kebangkrutan.
Sederet Kreditur Mendukung dengan Investasi Tunai dan Keringanan Utang
Beberapa firma investasi besar seperti Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital tampak percaya pada potensi Tupperware untuk kembali bangkit.
Mereka mengambil langkah berani dengan mengakuisisi sebagian besar utang perusahaan dengan harga diskon besar pada musim panas lalu. Firma-firma ini menyuntikkan USD 23,5 juta dalam bentuk tunai dan memberikan keringanan utang sebesar USD 63 juta.
Langkah ini memberikan napas bagi Tupperware untuk bisa melanjutkan operasional di berbagai pasar penting, termasuk AS, Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia.
Di masa mendatang, perusahaan merencanakan peralihan strategi bisnis yang lebih terfokus pada digitalisasi tanpa ketergantungan besar pada aset fisik.
Setelah melaporkan utang sebesar USD 700 juta dan penurunan penjualan yang signifikan, Chief Restructuring Officer Tupperware, Brian J. Fox, menyatakan bahwa perusahaan sedang menghadapi tantangan finansial serius, terutama terkait kebutuhan likuiditas dan tekanan operasional.
Tupperware bahkan meluncurkan upaya pemasaran ulang ketiga kalinya pada awal Juli, sebagai bagian dari strategi untuk meraih pelanggan di era digital yang semakin berkembang.
CEO Tupperware, Laurie Ann Goldman, menyatakan optimismenya bahwa model bisnis baru berbasis digital akan membawa perusahaan ke arah yang lebih stabil dan relevan dengan tren pasar saat ini.
Persetujuan pengadilan ini membuka jalan baru bagi Tupperware untuk beradaptasi dengan tuntutan pasar modern, sekaligus memberikan harapan baru bagi kelanjutan salah satu merek ikonik dunia di industri wadah makanan dan minuman.