Tim Penataan BUMD Makassar Laporkan Kinerja dan Action Plan ke Wali Kota
ABATANEWS, MAKASSAR — Tim Percepatan Penataan BUMD Kota Makassar melaporkan matriks target dan rencana penataan masing-masing BUMD kepada wali kota dan wakil wali kota Makassar, Selasa (11/1/20222).
Berbagai langkah yang akan dilakukan yakni transformasi dan restrukturisasi kelembagaan, penataan SDM, penempatan pegawai, rekrutmen dan rasionalisasi pegawai, penguatan tata kelola perusahaan, perbaikan business plan, pembenahan dan kewajiban layanan.
Selain rencana kerja umum, tim percepatan juga melaporkan rencana kerja spesifik pada BUMD tertentu.
“Secara spesifik misalnya rencana untuk membuat PD Parkir dan PD Pasar menjadi Perseroda. Kita akan melakukan FGD mengundang para ahli untuk melakukan transformasi dan restrukturisasi BUMD,” kata Anggota Tim Percepatan Prof Aminuddin Ilmar.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan “Danny” Pomanto memberi beberapa catatan kepada sejumlah BUMD Kota Makassar.
Untuk RPH, Danny berharap ke depan akan ada transformasi dari yang dulu hanya pemotongan menuju produksi daging hasil pemotongan untuk menggenjot produktivitas.
“Untuk BPR, mengapa tidak ada cita-cita BPR jadi bank devisa. Mestinya ada terobosan atau daya ledak dari BPR. Terobosan modal dan kepercayaan itu penting,” kata wali kota Makassar dua periode itu.
Kepada PD Pasar, Danny berharap ke depan tidak ada lagi pedagang resmi dan tidak resmi. Memaksimalkan fungsi pasar dengan terobosan, misalnya sampah pasar bisa diolah kembali. Seperti halnya dengan organisasi pasar yang memadai.
Di PDAM, Danny Pomanto menyoroti banyaknya pegawai yang jumlahnya mencapai 1.028 orang. Sementara tingkat kehilangan air mencapai 52 persen.
“Di PD Parkir juga mestinya ada evaluasi. Apa sih yang paling lemah di parkir, seperti misalnya pada kolektor dana,” jelasnya.
Danny juga meminta pengelolaan terminal ke depan dilakukan lebih profesional. Secara umum Danny meminta adanya inovasi dan produktivitas yang lebih baik di semua perumda.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi berharap ke depan, BUMD Makassar lebih banyak melibatkan tim ahli. Harapannya, akan memberikan masukan untuk peningkatan produktivitas dan layanan.
“Jadi semua kebijakan yang diambil melalui kajian ahli yang sehingga efektif dan efisien untuk peningkatan produktivitas,” tutup Fatma.
Rapat yang digelar di Ruang Siapakatau Balaikota Makassar ini dihadiri tim Percepatan Penataan BUMD Makassar dan para penjabat direksi BUMD.