Thomas Alva Edison: Kisah Surat yang Mengubah Takdir dan Warisan Penemuannya

Thomas Alva Edison: Kisah Surat yang Mengubah Takdir dan Warisan Penemuannya

ABATANEWS, JAKARTA — Thomas Alva Edison bukanlah nama yang asing didengar. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, nama itu sudah nyaris diperdengarkan oleh para guru di sekolah. Tapi siapa sangka, Thomas pernah dicap sebagai orang bodoh di sekolah.

Pada tahun 1854, di sebuah sekolah kecil di Port Huron, Michigan, seorang bocah laki-laki itu yang kelak dikenal sebagai salah satu penemu terbesar dunia, mengalami kejadian yang mengubah arah hidupnya. Saat itu, Thomas baru berusia tujuh tahun, dan seorang guru di sekolahnya memutuskan bahwa ia tidak layak untuk terus belajar di sana.

Thomas, yang dikenal sangat ingin tahu, kerap mengajukan pertanyaan yang tak lazim untuk anak seusianya. Sayangnya, hal ini justru membuat gurunya merasa kewalahan. Thomas dianggap memiliki gangguan belajar dan disebut sebagai “anak yang sulit diatur.” Puncaknya, pihak sekolah mengirimkan sebuah surat kepada ibunya, Nancy Edison, yang berisi keputusan untuk memberhentikan Thomas dari sekolah.

Ketika Thomas pulang dan menyerahkan surat itu kepada ibunya, ia tidak tahu isi sebenarnya. Nancy Edison membaca surat tersebut, lalu menatap anaknya dengan penuh kasih. Tanpa menunjukkan kekecewaan atau kemarahan, Nancy menyampaikan kepada Thomas, “Sekolah mengatakan bahwa kamu adalah anak yang sangat cerdas, terlalu pintar untuk mereka ajar. Mulai sekarang, ibu akan mengajarkanmu sendiri di rumah.”

Ibu Edison, yang juga merupakan seorang mantan guru, tidak menyerah begitu saja. Ia memutuskan untuk mendidik putranya di rumah dengan penuh cinta dan perhatian. Nancy mengajarkan Thomas membaca, menulis, serta mendorong rasa ingin tahunya yang besar terhadap ilmu pengetahuan.

Berkat dorongan dan pengajaran dari sang ibu, Thomas tumbuh menjadi seorang pemikir yang bebas dan kreatif. Ia terus mengejar minatnya dalam bidang sains dan penemuan, hingga akhirnya pada tahun-tahun berikutnya, ia dikenal sebagai penemu lampu pijar, fonograf, dan banyak teknologi penting lainnya.

Penemuan Besar Thomas Alva Edison

1. Lampu Pijar (1879)
Salah satu penemuan paling ikonis Edison adalah lampu pijar. Meskipun ia bukan orang pertama yang mencoba menciptakan lampu ini, Edison menyempurnakan teknologi tersebut sehingga menjadi lebih praktis dan tahan lama untuk digunakan secara komersial.

2. Fonograf (1877)
Fonograf adalah perangkat pertama yang dapat merekam dan memutar ulang suara. Penemuan ini menjadi dasar bagi banyak teknologi audio modern yang kita gunakan hari ini.

3. Kinetoskop (1891)
Kinetoskop merupakan perangkat yang memungkinkan orang menonton film secara individual. Teknologi ini mempelopori industri film di masa depan.

4. Baterai Alkaline (1901)
Edison juga berperan dalam mengembangkan baterai alkaline yang tahan lama, sebuah inovasi penting untuk berbagai perangkat elektronik.

Kisah ini menjadi inspirasi tentang betapa pentingnya dukungan keluarga, terutama seorang ibu, dalam membentuk masa depan seorang anak. Thomas Alva Edison, yang awalnya dianggap gagal oleh sistem pendidikan formal, berubah menjadi tokoh besar yang penemuannya menerangi dunia.

Ibu Thomas, dengan kebijaksanaannya, tidak hanya menyelamatkan masa depan anaknya, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya salah satu inovator terbesar sepanjang masa.

Sumber: Thomas Edison National Historical Park (NPS) – Situs ini menyimpan informasi lengkap tentang kehidupan dan karya Edison: www.nps.gov/edis dan Edison Papers, Rutgers University – Koleksi dokumen dan surat-surat Edison yang diarsipkan secara resmi: edison.rutgers.edu.

Baca Juga