Taufan Pawe Siap Hadapi Somasi NH: Saya Bukan Pengecut
ABATANEWS, MAKASSAR – Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe memberikan klarifikasi perihal somasi yang dilayangkan oleh Tim Hukum Nurdin Halid kepada dirinya.
Seperti diketahui, Kuasa Hukum Nurdin Halid, Syahrir Cakkari melayangkan somasi kepada Taufan Pawe yang menuding Wakil Ketua DPP Partai Golkar, Nurdin Halid sebagai dalang keributan di Kantor DPD I Golkar Sulsel, Makassar, Jalan Bontolempangan, pada Kamis (21/7/2022) lalu.
Pada pemberitaan salah satu media online pada Jumat (21/7/2022), Wali Kota Parepare itu menyatakan, bila NH lah dibalik kekisruhan yang terjadi tubuh Golkar Sulsel sejauh ini.
Saat itu, terjadi keributan di Kantor Golkar Sulsel antara kubu Kadir Halid (Ketua Harian Golkar Sulsel) yang ingin melaksanakan rapat pleno tanpa kehadiran Taufan Pawe. Sejumlah pengurus Golkar juga menolak memberikan ruangan untuk rapat dan terjadilah adu mulut antar sesama pengurus partai.
Namun, bagi Taufan, pernyataan itu bukan untuk diberitakan. Katanya, pernyataan itu merupakan respons dari jawaban atas apa yang ditanyakan oleh awak media.
“Jadi saya katakan, kejadian sekarang ini adalah merupakan rangkaian dari kejadian-kejadian yang tidak bisa dipisahkan antara satu dan lainnya,” ucap Taufan, kepada wartawan di salah satu kedai kopi di Makassar, pada Ahad (24/7/2022).
Kendati pernyataannya sudah menjadi konsumsi publik, Taufan pun mengaku tak gentar. Ia akan menghadapi somasi yang dilayangkan kepadanya secara jantan.
“Tapi sudah keluar (beritanya), apa boleh buat? Saya bukan orang munafik, saya bukan pengecut, saya bukan orang penakut. Saya akan hadapi apa adanya,” tegas Taufan Pawe.
Apalagi, lanjut Taufan, apa yang disampaikannya juga sudah diketahui oleh publik secara umum. “Dalam hukum ada namanya (fakta) notoir. Umum tahu itu. Saya tak usah jelaskan,” terangnya.
Dan bila Tim Hukum NH akan menindaklanjuti secara somasi tersebut, Taufan mengaku sudah punya pembelaan. Bahkan, ia pun mengaku sudah punya “kartu As”.
” Saya sudah siap dengan pembelaan dan mungkin, tidak tertutup kemungkinan saya punya kartu truf untuk membuktikan,” tegasnya lagi.
“Tapi kesemuanya (peristiwa) itu saya katakan, saya lebih cinta golkar, saya tidak mau rusak Golkar,” ucap lelaki berlatar pendidikan hukum itu.