Tata Cara Niat Puasa Ramadan: Panduan Lengkap Berdasarkan Hadis

ABATANEWS, JAKARTA — Umat Muslim di Indonesia akan mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan mulai Sabtu, 1 Maret 2025.
Salah satu syarat dalam menjalankan puasa adalah niat yang harus dilakukan sebelum fajar. Artikel ini akan membahas tata cara niat puasa Ramadan berdasarkan dalil dari hadis Nabi.
Pentingnya Niat dalam Berpuasa
Niat adalah salah satu rukun puasa yang membedakan antara ibadah dan kebiasaan sehari-hari. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.”
(HR. Bukhari No. 1 dan Muslim No. 1907)
Dalam konteks puasa, niat harus dilakukan sebelum fajar sebagai bentuk kesungguhan dalam menjalankan ibadah.
Kapan dan Bagaimana Niat Puasa Dilakukan?
Menurut hadis dari Hafshah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.”
(HR. Abu Dawud No. 2454, At-Tirmidzi No. 730, dan An-Nasa’i No. 2332)
Berdasarkan hadis ini, para ulama berpendapat bahwa niat puasa Ramadan harus dilakukan sebelum waktu fajar. Namun, niat dalam Islam tidak harus diucapkan dengan lisan, cukup dalam hati karena niat adalah perkara batin.
Lafaz Niat Puasa Ramadan
Meskipun tidak wajib melafalkan niat, sebagian ulama menyarankan untuk mengucapkannya guna meneguhkan hati. Berikut adalah contoh lafaz niat puasa Ramadan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.”
(Artinya: Aku berniat untuk berpuasa esok hari dalam rangka menunaikan kewajiban Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.)
Namun, jika seseorang dalam hatinya sudah memiliki tekad untuk berpuasa, maka itu sudah mencukupi tanpa harus diucapkan.
Niat puasa Ramadan wajib dilakukan sebelum fajar.
Cukup diniatkan dalam hati, tidak harus diucapkan secara lisan.
Boleh melafalkan niat untuk memperjelas dalam hati.
Dalil tentang niat puasa diambil dari hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i.
Dengan memahami tata cara niat yang benar, diharapkan ibadah puasa Ramadan dapat diterima oleh Allah ﷻ dan menjadi ladang pahala bagi umat Muslim.