Tangani Stunting Lewat 1 Anak 1 Warung, dr Udin Malik Sebut Bisa Jadi Percontohan Nasional
ABATANEWS, MAKASSAR — Ketua Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM), dr Udin Malik kembali menekankan bahwa pengendalian stunting butuh kepedulian bersama. Program 1 anak 1 warung makan bisa jadi acuan.
Program yang murni dari FKKM tersebut kembali disosialisasikan pada kegiatan Peningkatan Pengelolaan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) di Kota Makassar di Karebosi Premier Hotel, Jumat (17/03).
Dalam kegiatan tersebut, dr Udin Malik menyampaikan bahwa program tersebut perlu disukseskan bersama karena kegiatan tersebut telah terbukti efektif. Apalagi saat ini, pengendalian stunting di Makassar sudah begitu baik jadi butuh tambahan kegiatan agar lebih baik lagi.
Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, angka prevalensi stunting pada 2021 sebesar 5,23 persen, kemudian turun menjadi 4,05 persen di 2022.
“Hanya memang untuk bisa sukses maka perlu kepedulian bersama. Jika berhasil maka bisa jadi percontohan nasional dan Makassar adalah penggagasnya,” ujar Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih predikat Summa Cumlaude IPK 4.00.
Program 1 anak 1 warung makan ini telah terbukti efektif. Berdasarkan uji studi FKKM di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, program tersebut mampu membantu menaikan berat badan anak yang terdeteksi stunting.
Di kelurahan tersebut dijalankan ke 11 anak, didampingi sembilan relawan, dan dikawal 7 warung. Konsepnya 1 porsi ke 1 anak per hari, apa yang diberikan ke anak tersebut adalah CSR dari warung makan tersebut.
“Rencananya mau dikolaborasikan dengan Dinas PPKB dan Dinkes,” bebernya.
Untuk bisa sukses, dr Udin Malik juga mengharapkan perlu sosialisasi masif. Hal itu pun perlu dilakukan bersama.
“Kalau ini sukses maka Makassar akan menjadi percontohan nasional,” harapnya.
Pria berkacamata itu menambahkan bahwa, lewat program ini juga akan dilakukan pendataan khusus. Apakah masyarakat sekitarnya sudah memiliki jaminan kesehatan.
Untuk menjamin, jaminan kesehatan masyarakat seperti BPJS atau KIS, maka FKKM yang akan mengawal itu.
“Kita ada program Dokter Kita dan siap untuk mengawal masyarakat,” ucapnya.