Survei LSI Denny JA Jelang Pencoblosan: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%
ABATANEWS, MAKASSAR — Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru Pilkada Luwu Timur (Lutim) 2024 jelang pencoblosan.
Pada Pilkada Lutim 2024, ada tiga Pasangan Calon (Paslon) yang bertarung yakni nomor urut 1, Isrullah Achmad-Usman Sadik; nomor urut 2, Budiman-Akbar Andi Leluasa dan nomor urut 3, Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler.
Peneliti Senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman mengatakan survei ini dilakukan pada 7 sampai 14 November 2024 menggunakan 440 responden yang tersebar di seluruh di Kabupaten Luwu Timur. Menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan margin of error +/-4,8% dan tingkat kepercayaan di atas 95 persen.
Ikrama memaparkan temuan publik tak terpengaruh dengan politik uang. Hasilnya Bisa Dibenarkan 13,2%, Tidak Bisa Dibenarkan 82,5% dan Tidak Tahu/Tidak Jawab (TT/TJ) 4,3%
“Kemudian yang menolak pemberian uang dari pasangan kepala daerah 79,3%, Menerima uangnya dan memilih 7,3%, menerima uangnya tapi tidak memilih 9,8% dan TT/TJ 3,6%,” kata Ikrama saat merilis surveinya di Hotel Mercure, Makassar pada Sabtu (23/11/2024) malam.
Hasilnya, peta dukungan Paslon ialah Ibas-Puspa masih memimpin yakni 45,1%, disusul petahana Budiman-Akbar 38,3%. Kemudian Isrullah-Usman 9,1% dan BM/TT/TJ 7,5%.
Ikrama menuturkan, peta dukungan Budiman-Akbar yang konsisten di posisi kedua, karena kuatnya sentimen dari mayoritas publik bahwa Luwu Timur tidak ada perubahan. Publik yang menilai lebih baik 46,3%, sama saja 43% dan lebih buruk 10,7%.
“Selain itu, approval rating Paslon petahana rendah di bawah 70%. Selama pengalaman kami, Paslon petahana di bawah 70% itu tidak aman,” ungkapnya.
Adapun approval rating Budiman yakni Sangat berhasil/cukup berhasil 65%, kurang berhasil/tidak berhasil sama sekali 31,6% dan TT/TJ 3,4%.
Sedang approval rating Akbar yakni Sangat berhasil/cukup berhasil 56,5%, kurang berhasil/tidak berhasil sama sekali 28% dan TT/TJ 15,5%.
Ikrama menyampaikan, tingkat menginginkan kembali Budiman yakni menginginkan 43,4%, tidak menginginkan 32% dan TT/TJ 24,6%.
Sementara tingkat menginginkan kembali Akbar yakni menginginkan 34,8%, tidak menginginkan 30,9% dan TT/TJ 34,3%.
“Paslon petahana yang tingkat menginginkan kembali di bawah 50% itu tidak aman,” jelasnya.
Ikrama menjelaskan jelang Pilkada tingkat resistensi politik uang di Luwu Timur sangat besar. Mayoritas 82,5% menilai politik uang tidak bisa dibenarkan, resistensi ini mayoritas dinilai, semua segmen (gender, umur, profesi hingga etnis).
“Pasangan Ibas-Puspa merajai dukungan Pilkada Lutim dengan elektabilitas 45,1%, melampaui petahana Budiman-Akbar yang dukungannya hanya sebesar 38,3%, sedangkan perolehan Paslon Isrullah-Usman Sadiq di posisi ketiga dengan 9,1%,” bebernya.
Empat alasan kenapa petahana selalu posisi kedua, dan Ibas Puspa di posisi puncak. Pertama, karena kuatnya sentimen perubahan. Kedua tingkat keberhasilan petahana yang di bawah.
Ketiga tingkat menginginkan kembali yang rendah. Dan terakhir petahana kalah di semua segmen personal dan kebijakan dengan penantang.