Sosok Pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto Segera Terungkap?

Sosok Pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto Segera Terungkap?

ABATANEWS — Sosok misterius pencipta
bitcoin yang merupakan cryptocurrency pertama di dunia Satoshi Nakamoto bakal segera terungkap.

Pengadilan Florida tengah menangani perselisihan yang melibatkan pencipta bitcoin tersebut.

Melansir The Wall Street Journal (WSJ), perkara tersebut berkaitan dengan gugatan yang dilancarkan keluarga seorang pria yang sudah wafat terhadap mantan mitra bisnisnya mengenai aset bisnis mereka.

Aset yang dimaksud adalah cache atau himpunan aset senilai 1 juta bitcoin atau setara dengan US$ 64 miliar hari ini milik nama samaran (pseudonim) Satoshi Nakamoto. Apabila dirupiahkan, nilai tersebut setara dengan Rp 908,80 triliun (asumsi kurs Rp 14.200/US$).

Keluarga dari pria yang telah wafat tersebut mengaku bahwa dia dan rekan bisnisnya adalah Nakamoto, sosok anonim pencipta koin kripto pertama.

Dengan demikian pihak keluarga tersebut berhak atas setengah dari total 1 juta bitcoin yang dimaksud.

Hingga saat ini, sosok Satoshi Nakamoto masih menjadi salah satu misteri yang tak terpecahkan di dunia keuangan.

Tidak diketahui secara pasti apakah ia–baik seorang pria atau wanita–merujuk ke satu orang atau beberapa orang. Selain itu, pertanyaan lainnya adalah mengapa dia tidak menyentuh sepeser pun dari nilai kekayaan aset bitcoinnya tersebut?

Bisa dikatakan, pertanyaan-pertanyaan di atas menjadi pusat perselisihan di pengadilan Florida dan juga soal bitcoin itu sendiri.

Saat ini, bitcoin telah menjadi pasar bernilai US$ 3 triliun dengan puluhan juta investor yang berkecimpung di dalamnya. Sejak awal mula penciptaannya, bitcoin telah menantang para pemerintah yang mencoba ‘menjinakkannya’ lewat regulasi tertentu.

Di samping para penentangnya, bitcoin juga didukung oleh banyak kalangan–tak jarang pula para pesohor di dunia investasi.

Dengan teknologi yang mengusung semangat desentralisasi alias tanpa memerlukan adanya semacam bank sentral, atau yang disebutkan blockchain, bitcoin dianggap oleh sebagian orang sebagai cara untuk memperbaiki sistem keuangan global yang seringkali rapuh dan dihantam krisis.

Di balik itu semua, siapa pencipta bitcoin masih tetap menjadi salah satu misteri paling menarik di abad ini.

Hal-hal yang mencakup misteri di atas akan coba dibahas oleh juri pengadilan di Florida.

Singkat cerita, pada Februari 2018 keluarga David Kleiman menggugat mantan rekan bisnisnya, seorang programmer Australia berusia 51 tahun yang tinggal di London bernama Craig Wright.

Wright telah bersikeras sejak 2016 bahwa ia adalah sosok yang menciptakan bitcoin, klaim yang kemudian ditolak oleh sebagian besar komunitas bitcoin.

Keluarga David Kleiman berpendapat bahwa keduanya bekerja dan menambang bitcoin bersama-sama, yang memberikan hak kepada keluarga Kleiman untuk mendapatkan setengah juta bitcoin.

“Kami percaya bukti akan menunjukkan ada kemitraan untuk membuat dan menambang lebih dari satu juta bitcoin,” kata Vel Freedman, seorang pengacara untuk keluarga Kleiman kepada WSJ, dikutip CNBC Indonesia, Senin (15/11).

Penggugat berencana untuk memberikan bukti yang menunjukkan bahwa keduanya terlibat dalam bitcoin sejak awal.

“Ini soal dua teman yang menjalin kemitraan, dan tentang bagaimana salah satu dari mereka mencoba mengambil segalanya untuk dirinya sendiri setelah yang lain meninggal,” kata Tibor Nagy, seorang pengacara yang mengamati persidangan.

Sementara itu, pihak pembela mengatakan memiliki bukti yang akan menunjukkan Tuan Wright adalah pencipta bitcoin dan tidak pernah bekerja sama dengan Tuan Kleiman.

“Kami yakin pengadilan tidak akan menemukan apa pun untuk menunjukkan atau mencatat bahwa mereka menjalin kemitraan,” kata Andrés Rivero, pengacara Wright.

Seperti dijelaskan The Journal, untuk para bitcoiner atau fans bitcoin, tampaknya hanya ada satu bukti yang secara meyakinkan bisa membuktikan identitas Satoshi Nakamoto, yakni private key yang mengontrol akun tempat Nakamoto menyimpan satu juta bitcoin.

Karena itu, siapa pun yang mengaku sebagai Satoshi Nakamoto harus bisa menunjukkan bahwa dia memiliki private key tersebut dan mengeluarkan, misalnya, beberapa pecahan koin darinya.

Berita Terkait
Baca Juga