Siswa 15 Tahun Mengamuk, Tembak Mati Tiga Temannya di Sekolah
ABATANEWS – Seorang siswa berusia 15 tahun menembak mati tiga orang temannya di sekolah Michigen, Amerika Serikat. Delapan orang lainnya terluka dalam insiden tragis tersebut termasuk seorang guru pada Selasa (30/1/2021).
Dilansir DailyMail, video mengerikan menunjukkan para siswa sembunyi di bawah meja dalam sebuah ruangan menghindari penembak. Pelaku berpura-pura sebagai wakil sheriff dan meminta temannya untuk segera keluar dari ruangan yang terkunci.
Presiden Joe Biden menanggapi penembakan itu Selasa sore, dengan mengatakan ‘hati saya tertuju pada keluarga yang menanggung kesedihan yang tak terbayangkan karena kehilangan orang yang dicintai.’
Video mengerikan direkam oleh seorang siswa menunjukkan teman-teman sekelasnya meringkuk di bawah meja di dalam ruang kelas yang dibarikade ketika seorang pria bersenjata pembunuh – yang sudah mulai mengamuk – berkeliaran di aula, mencoba meyakinkan calon korban bahwa aman untuk keluar dari persembunyian.
‘Kantor Sheriff,’ kata anak laki-laki penembak itu. “Kamu bisa keluar.”
Siswa saling bertukar pandang saat salah satu berbisik dan bilang sudah aman untuk keluar. Tetapi seorang teman sekelas yang skeptis menolak untuk membuka pintu, dengan mengatakan: “Kami tidak mau mengambil risiko itu.”
Remaja bersenjata itu meneriakkan sesuatu sebelum memanggil teman sekelasnya ‘bro’. Mendengar kata ‘bro’ siswa sadar bahwa yang menyuruhnya keluar adalah pelaku.
Mereka pun ramai-ramai berlarian dan melompat keluar jendela.
Penembak yang dicurigai, seorang siswa kelas dua di sekolah itu, ditangkap dalam waktu lima menit.
Polisi mengatakan, pelaku bisa diadili sebagai seperti orang dewasa atas perbuatannya. Korban meninggal adalah seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dan dua anak perempuan, berusia 14 dan 17 tahun.
Lebih dari 20 tembakan dilepaskan oleh remaja tersebut saat operator 911 menerima lebih dari 100 panggilan panik.
Para siswa tercengang dan beberapa menangis dan yang lainnya berkerumun, setelah pembantaian itu.
“Ini situasi yang sangat tragis, tentu saja,” kata Wakil Kepala Polisi Mike McCabe saat konferensi pers.
“Anda tidak pernah ingin mempersiapkan sesuatu seperti ini, tetapi Anda harus melakukannya, dan distrik sekolah telah melakukan persiapan yang luar biasa.” katanya.