Singapura Sebut UAS Penceramah Ekstrem, DPP Sesmi: Bentuk Islamphobia
ABATANEWS, JAKARTA — DPP Serikat Sarjana Muslim Indonesia (Sesmi) mengecam ‘not to land notice’ Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS). Tindakan tersebut dinilai sebagai bentuk Islamphobia.
Sekjend DPP SESMI Andi Hendra Paletteri mengatakan, UAS adalah seorang ulama besar di Indonesia. Perlakuan tersebut melukai perasaan umat Islam Indonesia.
“Sikap pemerintahan Singapura di Bandara dengan memperlakukan UAS seperti itu menunjukkan bahwa pemerintah Singapura masih dalam kerangkeng Islamphobia,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah Singapura menyampaikan alasan penolakan UAS yang dinilai sekadar berpura pura masuk Singapura untuk liburan.
“Somad dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi ‘syahid’,” tulis Kemendagri Singapura.
Tuduhan tersebut dinilai sepihak dan tidak mencerminkan ceramah UAS selama ini. “Ini adalah bentuk diskriminasi dan penghinaan. Pemerintah Singapura harus meminta maaf kepada UAS dan Indonesia atas tuduhan sepihak tersebut,” kata Andi Hendra.
Sebelumnya, sejumlah politisi juga mengecam tindakan Singapura tersebut. Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) juga angkat bicara terkait penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) di Singapura. JATTI mengecam penolakan itu.
JATTI juga meminta KBRI Singapura memberikan klarifikasi jelas atas penolakan ini. Mereka juga meminta pemerintah Indonesia melakukan protes keras ke Singapura.