ABATANEWS, MAKASSAR — Jelang pelaksanaan Pemilihan RT/RW serentak pada 3 Desember 2025, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham kembali melakukan pemantauan kesiapan hingga larut malam.
Setelah dua kecamatan, Ujung Pandang dan Wajo. Pada Senin malam (1/12/2025) sekitar pukul 22.50 WITA, Appi-Aliyah
turun langsung meninjau fasilitas publik di Kecamatan Ujung Tanah untuk memastikan seluruh persiapan berjalan baik, aman, dan transparan.
Pada kesmepatan ini, Camat ujung Tanah, Amanda Syahwaldi bersama Lurah hadir. Appi menegaskan bahwa pemilihan RT/RW bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi menjadi ruang penting bagi warga untuk saling mengenal, bersosialisasi, dan menentukan figur yang benar-benar memahami wilayahnya.
Baca Juga : 10.000 Liter Eco Enzym dari Sekolah, Hadiah Hari Guru untuk Bumi Makassar
Dalam arahannya, Appi mengingatkan bahwa pemilihan tingkat akar rumput harus menjadi ajang memperkuat persaudaraan, bukan memicu konflik.
“Jalannya pemilihan ketua RT dan RW ini bisa berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Artinya saya menginginkan pemilihan RT dan RW ini menjadi sarana masyarakat untuk bersosialisasi, saling berkenalan dengan warga yang ada,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemilihan bukanlah ruang untuk pertikaian. Bahkan, pemilihan RT dan RW ini bukan tempat untuk saling gotok-gotokan, bukan saling siku-siku.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Lantik 14 Pejabat Inspektorat, Berikut Daftarnya
“Bukan tempat untuk saling menyebarkan fitnah, mencari kesalahan orang lain,” tegasnya.
Menurutnya, ketua RT/RW yang terpilih merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan program-program secara tepat sasaran.
Karena itu, mereka harus berasal dari lingkungan sendiri, dikenal masyarakat, serta memahami kondisi wilayah.
Baca Juga : Kuliner Ikonik Makassar Diperkuat, Pemkot Percantik Gerobak Pisang Epe di Losari untuk 80 UMKM
Appi juga mengingatkan pentingnya peran tokoh masyarakat dalam menjaga ketertiban.
Jangan dibuat pemilihan ini menjadi pemilihan yang mencegah. Fungsi tokoh-tokoh masyarakat harus berperan penting. Ia menegaskan bahwa tokoh masyarakat harus menjadi peneduh.
“Tokoh-tokoh masyarakat yang dituakan harus mampu meredam ketika terjadi gejolak di tengah masyarakat. Ini harapan kita,” harapnya.
Baca Juga : APBD Makassar 2026 Rp 5,1 Triliun Stadion Untia dan Jembatan Barombong Jadi Prioritas
Menjelang hari pemilihan, Appi mengajak warga memanfaatkan sisa waktu untuk memastikan pilihan terbaik.
“Saya berharap, sisa dua hari ini, pastikan bahwa kita bisa menentukan atau memilih orang-orang terbaik. Orang-orang yang mau sibuk, mau berkontribusi terhadap proses pembangunan di Kota Makassar,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa proses pemilihan harus jujur dan adil. Appi juga mengingatkan agar hasil pemilihan tidak menciptakan perpecahan. Pemilihan ini menentukan ada yang menang dan ada yang kalah.
Baca Juga : Pemilihan RT/RW di Depan Mata, Munafri Minta Kecamatan-Kelurahan Jaga Kondisi Aman
“Kalau ad menang menang, rangkulah yang kalah untuk menjadi bagian dari kekompakan masyarakat. Kalau kalah, ikutlah bersama yang menang supaya keadaan masyarakat lebih stabil,” pesannya.
Appi kemudian menekankan, pentingnya netralitas dan integritas petugas kecamatan dan kelurahan. Yang paling diutamakan adalah transparansi.
“Jangan sampai petugas justru tidak memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Jangan bermain-main, jangan tidak netral,” tegasnya.
Baca Juga : DPRD-Pemkot Makassar Ketok Palu APBD 2026 Sebesar Rp4,6 Triliun
Appi memohon dukungan aparat keamanan untuk memastikan situasi tetap kondusif.
“Kepada Bapak Kapolsek dan Danramil, mohon benar-benar membantu menjaga stabilitas pemilihan ini,” pinta Appi.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan Dandim dan Kapolrestabes,” katanya, melanjutkan.
Baca Juga : Di KBRI Tokyo, Wali Kota Munafri Beberkan Upaya Perkuat Kerja Sama Makassar–Jepang
Appi menegaskan aturan terkait masa sanggah. Lanjut dia, masa sanggah tidak lagi diproses dalam wilayah saat proses berlangsung, tapi menjadi sengketa hasil.
Appi kembali mengingatkan pentingnya pengawasan logistik pemilihan.
“Saya ingin memastikan bahwa kertas suara yang dikirim ke kecamatan harus ditulis dan dihitung baik-baik. Berapa yang dikirim ke kelurahan, berapa dipakai, berapa sisa. Supaya transparan, tidak ada permainan di kertas suara,” imbuh dia.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Teken LoI dengan Nihon SUIDO, Teknologi Perkuat Mitigasi Banjir di Makassar
Mantan Bos PSM itu menutup dengan pesan bahwa pemilihan ini adalah bagian dari pendidikan demokrasi di tingkat paling kecil.
“Ini adalah bagaimana belajar menjalankan proses demokrasi di wilayah kecil yang ada di Kota Makassar ini,” tukansya.
Pada kesempatan ini, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham mengatakan momentum ini bukan hanya sebagai bentuk pengawasan saja, tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap keterlibatan warga dalam membangun lingkungan yang lebih baik.
Baca Juga : Sekda Makassar Tekankan Pentingnya SPM sebagai Prioritas Utama Belanja Daerah
“Pemilihan RT/RW adalah momen ketika suara warga menjadi pusat dari segalanya. Saya selalu percaya bahwa perubahan besar dimulai dari lingkungan kecil, dari orang-orang yang saling mengenal dan saling peduli,” jelasnya.
Melalui dialog dan tatap muka langsung bersama masyarakat serta jajaran kecamatan ujung Tanah ini, Aliyah Mustika Ilham ingin memastikan bahwa proses demokrasi di tingkat akar rumput berlangsung inklusif, nyaman, dan memberi ruang bagi suara warga untuk benar-benar didengar.
“Karena itu, saya berharap proses ini bukan hanya tentang memilih, tetapi juga tentang memperkuat kebersamaan, menjaga kejujuran, dan memastikan setiap warga merasa dihargai suaranya. Kita bangun Makassar mulai dari lorong-lorongnya, dari hati warganya,” tutur Aliyah Mustika Ilham.