Sebulan Lagi Lengser, Jokowi Pakai Pengeras Suara di Pasar: Maaf ya Bapak Ibu
ABATANEWS, PONTIANAK – Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, kembali menyampaikan ucapan perpisahan kepada masyarakat seiring dengan semakin dekatnya akhir masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.
Dalam kunjungannya ke Pasar Mawar, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Selasa (24/9/2024), Jokowi mengungkapkan rasa syukur dan permintaan maaf kepada masyarakat atas kekurangan yang mungkin terjadi selama satu dekade kepemimpinannya.
Kehadiran Jokowi di Pasar Mawar didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Menggunakan pengeras suara, Jokowi menyapa hangat masyarakat Pontianak yang berkumpul untuk menyambutnya.
“Saya sangat senang pagi ini bisa berada di Pasar Mawar. Sebulan lagi saya akan purna tugas. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kepada bapak/ibu sekalian,” ucap Jokowi dengan nada tulus.
Ia kemudian menambahkan, “Jika selama 10 tahun saya memimpin ada hal-hal yang kurang berkenan, ada kesalahan, ada kekhilafan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.”
Momen perpisahan ini diwarnai dengan suasana haru, terutama bagi para pejabat yang mendampingi Jokowi. Erick Thohir, yang terlihat terharu, bahkan bertanya kepada Bahlil, “Sedih, sedih enggak?” yang langsung dijawab dengan singkat oleh Bahlil, “Sedih. Pamit ke rakyat.”
Jokowi, yang memulai masa jabatannya sebagai Presiden RI sejak 20 Oktober 2014 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, berhasil meraih kemenangan pada dua kali pemilihan umum.
Pada periode kedua kepemimpinannya, Jokowi didampingi oleh K.H. Ma’ruf Amin. Selama 10 tahun masa pemerintahan Jokowi, Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar seperti pandemi COVID-19, pemulihan ekonomi, dan pembangunan infrastruktur masif yang menjadi salah satu ciri khas pemerintahannya.
Kini, dengan sisa waktu yang semakin mendekat, Jokowi seakan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melihat kembali perjalanan panjang kepemimpinannya.
Ucapan pamitnya di Pontianak bukan sekadar perpisahan, tetapi juga sebagai refleksi pribadi seorang presiden yang telah menorehkan sejarah selama dua periode.
Meskipun perpisahan ini membawa rasa sedih bagi banyak pihak, Jokowi tetap meninggalkan pesan tentang pentingnya persatuan, pembangunan, dan masa depan bangsa.