Rusia Ingatkan Israel: Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran Akan Picu Krisis Internasional
ABATANEWS, JAKARTA — Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah Rusia dengan tegas memperingatkan Israel agar tidak mencoba menyerang fasilitas nuklir Iran.
Dalam pernyataan terbaru, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menegaskan bahwa serangan terhadap infrastruktur nuklir Iran bisa memicu eskalasi berbahaya yang melibatkan banyak negara.
“Kami terus mengingatkan Israel bahwa bahkan sekadar mempertimbangkan serangan ke fasilitas nuklir Iran adalah langkah yang berbahaya,” ujar Ryabkov, seperti yang dikutip dari TASS.
Peringatan ini muncul di tengah kekhawatiran global setelah serangan rudal Iran pada 1 Oktober, yang memperburuk hubungan antara Iran dan Israel.
Kabar bahwa Israel mungkin menargetkan fasilitas nuklir Iran semakin membuat situasi di kawasan tersebut tegang.
Pejabat Israel sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa militer mereka siap mengambil langkah terhadap infrastruktur vital Iran, termasuk fasilitas minyak dan nuklir.
Tak hanya Rusia, negara-negara Arab juga mulai mengambil langkah diplomatik untuk mencegah potensi serangan ini.
Mereka bahkan mendesak Amerika Serikat agar turun tangan dan menahan Israel dari tindakan yang bisa memicu konflik besar di wilayah tersebut.
Di sisi lain, ketegangan tidak hanya terjadi antara Israel dan Iran, namun juga melibatkan Prancis.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam pertemuan dengan kabinetnya, memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar tidak mengabaikan keputusan PBB.
Macron menyoroti pentingnya peran PBB dalam pembentukan Israel dan mengingatkan bahwa Israel tidak boleh bertindak sewenang-wenang di panggung internasional.
Pernyataan Macron ini merujuk pada ketegangan di Lebanon selatan, di mana serangan Israel terhadap Pasukan Sementara PBB (UNIFIL) baru-baru ini melukai lima anggota pasukan, termasuk dua dari Indonesia.
Serangan tersebut mendapat kecaman dari 40 negara, meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel.
Dengan hubungan historis yang kuat antara Lebanon dan Prancis, Macron memiliki alasan kuat untuk mempertanyakan tindakan Israel yang telah melukai warga sipil di Lebanon, meski Israel mengklaim bahwa target utama mereka adalah kelompok Hizbullah.