Ribuan Peserta Reuni Akbar 212 Sudah Padati Monas, Habib Rizieq Tiba
ABATANEWS, JAKARTA — Monumen Nasional (Monas) kembali menjadi saksi berkumpulnya ribuan massa dalam acara Reuni Akbar 212 pada Senin (2/12/2024). Acara ini mengusung tema “Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Palestina Merdeka”, menggambarkan perpaduan antara refleksi moralitas bangsa dan solidaritas untuk perjuangan rakyat Palestina.
Salah satu momen yang paling menyita perhatian adalah kehadiran eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Kedatangannya disambut hangat oleh massa dengan lantunan takbir dan selawat. Selain Habib Rizieq, sejumlah tokoh penting seperti Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Yusuf Martak, Habib Hanif Alatas, Habib Husein Alatas, Slamet Maarif, dan Ahmad Shabri Lubis turut hadir.
Reuni dimulai sejak dini hari pukul 02.00 WIB dengan pelaksanaan salat tahajud berjemaah. Aktivitas tersebut diikuti dengan doa dan selawat hingga menjelang waktu salat Subuh. Ribuan peserta yang mengenakan busana putih membentuk saf-saf salat di pelataran Monas, menciptakan pemandangan yang penuh kekhusyukan.
Tak hanya menjadi ajang ibadah, Reuni Akbar 212 juga menjadi platform untuk menyuarakan solidaritas internasional. Dalam orasi, Habib Husein Alatas, menantu Habib Rizieq, mengajak massa untuk mendukung perjuangan Palestina. “Palestina walaupun berjuang dengan segala keterbatasannya, dengan diamnya para penguasa Arab, tapi para Mujahidin tetap berdiri tegak untuk membela kemerdekaan Masjid Al-Aqsa,” ujar Habib Husein.
Yusuf Martak juga menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Habib Rizieq, yang menjadi simbol persatuan bagi massa aksi. “Saya terima kasih sebesar-besarnya atas kehadiran Imam Besar kita, Habib Rizieq Shihab, di tengah-tengah kita pada hari ini,” ucapnya.
Sejarah Reuni Akbar 212 bermula dari aksi massa besar-besaran pada 2 Desember 2016, yang dikenal dengan Aksi Bela Islam 212. Aksi tersebut digelar sebagai protes terhadap pernyataan kontroversial mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap menistakan agama. Momentum tersebut melahirkan Persaudaraan Alumni 212, yang kini rutin mengadakan reuni tahunan sebagai wujud konsistensi menjaga nilai-nilai moral dan kebersamaan.
Tahun ini, massa juga menunjukkan solidaritasnya terhadap Palestina dengan mengibarkan bendera Palestina sepanjang acara. Aksi ini menjadi pengingat bahwa semangat 212 tidak hanya berbicara soal isu dalam negeri, tetapi juga kepedulian terhadap perjuangan rakyat yang tertindas di belahan dunia lain.
Hingga berita ini diturunkan, acara masih berlangsung dengan berbagai rangkaian kegiatan keagamaan dan orasi. Reuni Akbar 212 terus menjadi simbol persatuan umat sekaligus ajang refleksi spiritual untuk Indonesia yang lebih baik.