Ratusan Karyawan Huadi Nickel Alloy Indonesia Ikut Pelatihan Tanggap Darurat
ABATANEWS, BANTAENG — Demi mendorong peningkatan kapasitas karyawan, PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia gelar pelatihan simulasi tanggap darurat pemadam kebakaran dan evakuasi karyawan. Pelatihan ini diikuti 100 orang karyawan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia.
Pelatihan dan Simulasi Emergency Response Plan (ERP) PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Aswar mengaku, peserta pelatihan ini adalah anggota tim tanggap darurat dan leader lainnya. “Kegiatan ini berupa simulasi pemadaman kebakaran dan evakuasi karyawan yang terdampak,” kata Aswar kepada awak media, Jumat (17/11/2023).
Tujuan kegiatan tersebut, kata Aswar pertama memberikan pemahaman terhadap karyawan, yang terlibat dalam tim penanggulangan mengenai fenomena kebakaran dan cara pencegahan, serta penanggulangan kebakaran untuk menjamin keselamatan karyawan.
Apalagi secara khusus, pertama memenuhi kompetensi tim tanggap darurat PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia. Kedua, memberikan pemahaman mengenai fenomena kebakaran kepada seluruh karyawan. Ketiga, memberikan pemahaman mengenai sistem proteksi kebakaran kepada seluruh karyawan.
Keempat, memberikan pemahaman mengenai analisis risiko kebakaran kepada seluruh karyawan. Kelima, memberikan pemahaman mengenai tanggap darurat bencana kebakaran kepada seluruh karyawan dan keenam, memberikan pemahaman mengenai manajemen penanggulangan kebakaran kepada seluruh karyawan.
“Praktek pemadaman api dilakukan untuk memberikan teori dan konsep mengenai peraturan perundangan, fenomena api, manajemen penanggulangan kebakaran, dan materi lainnya yang diperlukan. Praktek evakuasi karyawan terdampak, meliputi kegiatan pengujian sistem proteksi kebakaran dan simulasi kebakaran,” jelasnya.
Sementara itu, Head Of Dept. HRGA dan Safety PT. Huadi Alloy Nickel Indonesia, Andi Andrianti Latippa mengaku, kegiatan tersebut untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang keselamatan kerja umum.
“Khususnya terkait dengan pencegahan dan penanganan kebakaran di masing masing unit kerja. Awareness terhadap keselamatan kerja semakin meningkat dan upaya menuju zero accident bisa dicapai,” pungkasnya.