Provinsi Gorontalo Urutan Ketiga Terendah Inflasinya di Indonesia, Ini Sebabnya

Provinsi Gorontalo Urutan Ketiga Terendah Inflasinya di Indonesia, Ini Sebabnya

ABATANEWS, GORONTALO – Provinsi Gorontalo menjadi daerah dengan inflasi terendah ketiga setelah Sulawesi Barat dan Bangka Belitung masing masing di angka 3,45 persen, 3,31 persen dan 2,96 persen. Pencapaian ini disyukuri mengingat April menjadi “bulan rawan” yang bertepatan dengan Ramadhan dan lebaran Idul Fitri.

“Alhamdulillah Gorontalo masuk tiga besar inflasi terendah di Indonesia bulan April. Terima kasih atas dukungan dan kerja kertas pimpinan OPD, instansi vertikal, forkopimda, bupati dan wali kota,” kata Penjagub Hamka.

Dikatakan Hamka, inflasi di Gorontalo selama ini lebih banyak dipicu oleh kenaikan harga cabe. Melalui program Batanam Rica Sandiri (BATARI) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) mampu menekan harga cabai rawit di pasaran. Ditambah lagi dengan program serupa di kabupaten dan kota.

“Cabe selalu menjadi momok bagi inflasi kita. Tingkat konsumsi cabe kita sangat tinggi sementara ketersediaan fluktuatif. Orang Gorontalo kalo nggak makan pake cabe seperti bukan makan namanya. Ini yang harus terus kita jaga supaya suplai dan demand-nya pas ,” imbuhnya.

Di tempat terpisah, Kepala Biro Pengendalian Ekonomi Pembangunan Sagita Wartabone menjelaskan, terkendalinya inflasi di Gorontalo disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya intensitas pemerintah provinsi dan kabupaten kota menggelar pasar murah selama Ramadan.

“Kemarin indeks harga konsumen tertinggi itu adalah kota Gorontalo. Kebijakan Pak Gubernur meminta agar pemerintah kota melaksanakan pasar murah. Program kami juga diarahkan ke kota sehingga alhamdulilah itu berpengaruh,” beber Sagita.

Selain itu ada juga program dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS) untuk pendistribusian beras kepada warga. Meski baru tersalurkan sekitar 40 persen namun diklaim mampu menjaga harga beras tetap stabil.

Berita Terkait
Baca Juga