Pria di Bekasi Ngamuk dan Hentikan Pembangunan Pagar SD, Ngaku Putra Wilayah

Pria di Bekasi Ngamuk dan Hentikan Pembangunan Pagar SD, Ngaku Putra Wilayah

ABATANEWS, JAKARTA – Viral di media sosial seorang pria yang mengaku sebagai putra wilayah sekaligus anggota Karang Taruna mengamuk dan meminta pembangunan pagar sekolah dasar (SD) dihentikan. Video tersebut beredar luas di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berkaos hitam memarahi pria berkemeja kotak-kotak diduga kontraktor agar proyek pembangunan di sekolah dihentikan. Sang kontraktor pun langsung protes karena proyek tersebut tiba-tiba diminta berhenti tanpa alasan yang jelas.

“Kalau memang pekerjaan ini dihentikan, disetop, mangga (silakan) disetop. Dasarnya apa? Kejelasannya apa?,” tanya sang kontraktor.

Pria berkaos hitam mempermasalahkan papan kegiatan yang tidak terpasang di area tersebut.

“Alasan gua yang pertama, papan kegiatan lu kagak dipasang dari awal,” ujar pria berkaos hitam dengan nada tinggi.

Pria tersebut merasa berhak menghentikan proyek karena dia merupakan putra wilayah sekaligus anggota Karang Taruna. Dia menuntut agar warga sekitar dilibatkan dalam pekerjaan tersebut.

“Yang kedua, ini proyek mau APBN atau APBD itu harus ada keterlibatan dari lingkungan,” tambahnya.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di SDN 01 Setialaksana, Cadangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025). Sontak, video tersebut mengundang beragam reaksi dari netizen.

“Buat keperluan sekolah aja dihalang-halangi. Gimana mau maju pendidikan di Indonesia,” tulis akun @ham***.

“Baru jadi putra wilayah aja begini, gimana kalau jadi putra presiden, matahari mau distop juga kali harus ada ijin terbit tenggelam,” tulis akun @yez***.

“Karang Taruna jaman gw perasaan cuma ngurusin 17an, kerja bakti, bukber, & panitia halal bihalal. Ini kok sekarang jadi mafia wilayah?,” tulis akun @did***.

“Intinya mah dia minta uang,” tulis akun @dic***.

“Bilang aja mau minta duit pake berbelit-belit,” tulis akun @har***.

Polisi Buka Suara

Kapolsek Cabangbungin, AKP Basuni menjelaskan bahwa kedua pria yang terlibat cekcok dalam video viral itu berinisial W, pria berkaos hitam dan R, sang kontraktor. Dia menyebut bahwa tidak ada proses penghentian dalam pengerjaan proyek pembangunan pagar sekolah tersebut.

Pengerjaan pagar sepanjang 70 meter itu sudah memperoleh izin resmi dari kantor desa setempat. Basuni juga memastikan tidak adanya unsur pemerasan atau permintaan jatah preman (japrem) dalam kejadian tersebut.

Masalah yang dipersoalkan berkaitan tentang tidak adanya plang atau papan proyek di lokasi.

“Yang dipertanyakan itu soal plang proyek, bukan menghentikan pekerjaan. Tukangnya berhenti karena stok semen habis,” ujar Basuni dalam keterangannya.

Menurut Basuni, kedua pihak akan melakukan mediasi di kantor desa.

Berita Terkait
Baca Juga